WAHANANEWS.CO, Jakarta - Berurusan dengan atasan yang sensitif membutuhkan keterampilan komunikasi yang lebih mendalam dan kesadaran akan perasaan orang lain.
Kamu harus mampu membaca situasi dengan baik dan memahami kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan ide atau kritik.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong: 39.615 Siswa Terima Dana BOS
Setiap kesalahan dalam penyampaian bisa memperburuk situasi, sehingga dibutuhkan kecermatan ekstra dalam berinteraksi.
Dengan memahami karakteristik atasanmu dan menyesuaikan gaya komunikasi, kamu akan lebih mudah mencapai kesepahaman tanpa menimbulkan gesekan.
Berikut ini beberapa strategi efektif yang bisa kamu terapkan.
Baca Juga:
Penggunaan Dana BOS SMPN 2 Pagaran Dipertanyakan, Perawatan Gedung/Jamban Sekolah Memprihatinkan
1. Kenali Pemicu Emosionalnya
Setiap orang memiliki pemicu emosional yang berbeda-beda. Atasanmu mungkin sensitif terhadap kritik, beban kerja, atau bahkan nada bicara tertentu.
Dengan mengenali hal-hal yang memicu emosinya, kamu bisa menghindari atau menyesuaikan pendekatan saat berkomunikasi.
Perhatikan respons atasan saat kamu menyampaikan pesan tertentu dan catat apa yang membuatnya merasa nyaman atau justru tersinggung.
2. Gunakan Bahasa yang Diplomatis
Saat berbicara dengan atasan yang mudah tersinggung, penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati.
Hindari kata-kata yang terkesan menyalahkan atau menyerang, dan gunakan bahasa yang lebih netral dan diplomatis.
Misalnya, alih-alih mengatakan "Ini salah," kamu bisa mengatakan "Mungkin kita bisa mempertimbangkan alternatif lain."
Dengan cara ini, kamu tetap bisa menyampaikan maksud tanpa menyinggung perasaannya.
3. Bangun Komunikasi yang Positif
Selalu berusaha menjaga nada komunikasi yang positif. Mulailah percakapan dengan hal-hal baik, seperti memberikan pujian atau pengakuan terhadap hasil kerjanya.
Jika kamu perlu memberi masukan, lakukan dengan cara yang konstruktif. Misalnya, setelah memuji pencapaian, kamu bisa menyisipkan ide atau saran sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tim.
4. Berikan Ruang untuk Bereaksi
Atasan yang mudah tersinggung sering kali membutuhkan waktu untuk memproses informasi atau masukan.
Setelah kamu menyampaikan pendapat atau informasi, beri dia waktu untuk merespons. Jangan langsung mendesaknya untuk setuju atau bereaksi. Kesabaran dan pengertian sangat penting dalam situasi ini.
5. Jangan Ambil Secara Pribadi
Jika atasanmu bereaksi secara emosional atau tersinggung, penting untuk tidak menganggapnya sebagai serangan pribadi. Sikap defensif atau balas menyerang hanya akan memperburuk situasi.
Tetap tenang dan fokus pada substansi percakapan. Jika memungkinkan, berikan respons yang menenangkan untuk mengembalikan suasana komunikasi ke jalur yang lebih baik.
Dengan strategi ini, kamu dapat mengurangi potensi konflik dan menjaga komunikasi yang sehat dengan atasan yang sensitif. Yang paling penting adalah menjaga profesionalisme dan tetap fokus pada tujuan kerja bersama.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]