Tak butuh waktu lama, dirinya langsung mengutus Hermanus Christiaan Cornelius untuk menyelidiki candi tersembunyi itu.							
						
							
							
								Setibanya di lokasi yang dicari, Cornelius mendapati sebuah bangunan besar yang tersembunyi di suatu tempat, tak jauh dari pertemuan Sungai Elo dan Sungai Progo.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Dengan mengerahkan 200 penduduk, dirinya segera membersihkan semak belukar dan batu-batu liar di sekitar lokasi.							
						
							
							
								Secara perlahan, wujud Candi Borobudur, yang semula hanya tampak seperti onggokan bangunan besar itu pun, mulai terlihat jelas.							
						
							
							
								Dari situlah Candi Borobudur berhasil ditemukan kembali, setelah sekian lama terkubur.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
									
									
										
									
								
							
							
								Lalu, di awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dilakukan pemugaran secara berencana atas Candi Borobudur.							
						
							
							
								Di bawah pengarahan insinyur Belanda, Theodoor van Erp, stupa-stupa yang masih berserakan pun disusun kembali.							
						
							
							
								Jalur jalannya juga ditata ulang di atas teras-teras, serta berbagai relief ukiran dikembalikan pada kedudukan aslinya.