Pada awal pindah tanam, nutrisi A dan B dicampurkan pada 1 liter air hingga mencapai 600-700 ppm. Campurkan secara merata.
Setelah itu, masukkan larutan nutrisi ke dalam wadah yang telah disediakan. Langkah selanjutnya, pot yang berisi tanaman ditumpuk di atas ember yang berisi nutrisi AB mix.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Anda harus memastikan bahwa akar tanaman cabe menyentuh bagian permukaan air. Setelah 10 hari pindah tanam pada tanaman cabai hidroponik, Anda harus menaikkan tingkat kadar nutrisi hingga mencapai 1260-1540 ppm.
5. Pengendalian hama
Serangan hama yang biasanya terjadi pada tanaman cabai hidroponik, di antaranya adalah busuk buah, ulat, kutu, serta bercak. Anda dapat memberikan pestisida pada cabai hidroponik yang terdampak hama.
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Jika tanaman cabai Anda sudah mencapai fase generatif, Anda dapat menyemprotnya menggunakan pupuk buah. Banyak jenis pupuk buah yang bisa Anda dapatkan di toko pertanian, seperti POC Nasa, gandasil A/B, bayfolan, growmore, serta supergrow.
6. Panen cabai hidroponik