Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam.
Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Baca Juga:
Studi Terbaru Merekomendasikan Alpukat sebagai Bagian Diet Harian
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu-bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot
Menyiapkan Media Tanam
Selanjutnya, isi pot dengan media tanam berupa campuran tanah , arang sekam dan kompos/pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1. Syarat Media tanam tabulampot yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Baca Juga:
7 Makanan yang Dapat Membantu Redakan Stres
Tahap Penanaman Bibit
Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
Sebelum memasukkan media tanam pada pot, letakkan pecahan genteng atau potongan-potongan sterofoam pada dasar pot, satu lapis saja. Bisa juga juga ditambahkan satu lapis ijuk atau sabut kelapa.