Toron menjadi salah satu tradisi yang masih lestari sampai saat ini. Tradisi ini bertujuan untuk mengingkatkan tali persaudaraan dan rasa cinta terhadap keluarga, kerabat, teman, dan tanah kelahiran.
“Toron menjadi seperti obat rasa rindu dan semangat pembangunan motivasi bagi masyarakat perantau dari Madura. Hal ini juga menjadi momen yang hangat dan meningkatkan rasa persaudaraan dan cinta tanah kelahiran bagi masyarakat Madura,” ucap Moordiyati.
Baca Juga:
Kepulangan Jamaah Haji di Pandan, Tapteng: Suatu Tradisi Baru yang Penuh Makna
Dari segi sosial-ekonomi, tradisi toron memberikan dampak positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Madura. Hal inilah yang menjadikan tradisi toron terus lestari.
“Kebanyakan perantau sukses, ketika pulang membuat masyarakat Madura lainnya termotibasi, sehingga terjadi diaspora dan tradisi Toron terus lestari,” tandas Moordiyati.
Sementara Bagong Suyanto, Sosiolog Universitas Airlangga mengatakan bahwa tradisi Toron dimaknai perantau Madura sebagai cara mereka untuk menyambung “Bheleh” atau kegiatan untuk menyambung kekeluargaan setelah kembali dari perantauan.
Baca Juga:
Pagelaran "Nyi Pohaci Ngaraksa Diri" Warnai Upacara Adat Ngalaksa
Menjelang Hari Raya Iduladha, orang Madura memaknai tradisi tersebut sebagai waktu untuk bersedekah yang secara kultural mempunyai makna untuk mendorong masyarakat agar kembali pulang ke kampung halamannya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.