WahanaNews.co | Kabar duka datang dari dunia miliarder game. Lin Qi, yang baru berusia 39 tahun, dikabarkan telah meninggal dunia karena diracun oleh rekannya
sendiri.
Lin merupakan CEO dari pengembang game
Yoozoo yang terkenal dengan game
strategi "Game of Thrones: Winter Is Coming".
Baca Juga:
Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS
Dilansir dari BBC International di Jakarta, Senin (28/12/2020), pernyataan polisi Shanghai menunjuk salah satu rekan Lin, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya, Xu, sebagai tersangka utama.
Lin ditaksir memiliki kekayaan bersih
sekitar USD 1 miliar (Rp 14 triliun), menurut Daftar Kaya Hurun China.
Banyak karyawan dan mantan karyawan
berkumpul di luar Kantor Yoozoo pada hari Jumat (25/12/2020) untuk berduka atas kematiannya.
Baca Juga:
WN China Buronan Kasus Pencucian Uang Judi Online Ditangkap Polri di Batam
Perusahaan juga mengeluarkan
pernyataan emosional di microblog resmi Weibo.
"Selamat tinggal masa muda,"
katanya. "Kami akan bersama, terus bersikap baik, terus percaya pada
kebaikan, dan melanjutkan perjuangan melawan semua yang buruk."
Terlepas dari gim "Game of Thrones"-nya, Yoozoo juga
merupakan co-publisher dari gim sukses besar Supercell, Brawl Stars, bersama dengan Tencent Holdings China.
Perusahaan ini juga dikenal dengan
novel fiksi ilmiah China Three-Body
Problem, karena memegang hak atas adaptasi filmnya.
Tetapi ekspansinya ke dalam bisnis
film tidak sesukses yang diharapkan perusahaan dan proyek untuk mengadaptasi
buku tersebut menjadi enam film oleh Yoozoo
Pictures tidak pernah berhasil.
Pada bulan September, akhirnya mereka memberi platform streaming
AS, Netflix, hak untuk mengadaptasi novel fiksi
ilmiah tersebut.
Buku ini merupakan seri pertama dari
trilogi Remembrance of Earth's Past
oleh penulis Liu Cixin yang telah menerima pujian kritis dari mantan Presiden
AS, Barack Obama, dan bos Facebook, Mark Zuckerberg. [qnt]