WahanaNews.co | Serangan ulat daun jadi salah satu kendala dalam budidaya tanaman kubis. Hama ini bisa membuat daun berlubang-lubang hingga menyebabkan kerusakan berat, dan menyebabkan tampilan kubis tidak menarik.
Kondisi tersebut dipastikan mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Karenanya, pengendalian ulat daun harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari gagal panen.
Baca Juga:
PK Surya Darmadi Ditolak MA, Tetap Dihukum 16 Tahun Penjara dan Bayar Rp2 Triliun
Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, begini cara mengendalikan ulat daun pada tanaman kubis.
1. Kultur teknik
Kegiatan kultur teknis yang tepat bisa membantu mengendalikan populasi ulat daun pada tanaman kubis. Beberapa kegiatan kultur teknis yang perlu diperhatikan, antara lain:
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Tangani 48 Kasus Konflik Agraria Antara Warga dan Perusahaan
Waktu tanam: sebaiknya tanam kubis pada musim hujan karena populasi hama bisa dihambat oleh curah hujan.
Irigasi: dengan menggunakan irigasi sprinkle maka populasi ulat daun bisa dikurangi. Apabila pengairan dilakukan pada sore hari, maka aktivitas ngengat dapat berkurang.
Persemaian: tempat persemaian harus jauh dari tempat budidaya karena seringkali serangan hama berawal dari lahan persemaian.
Tanaman perangkap: bertujuan untuk mengalihkan fokus hama ulat kubis ke tanaman perangkap tersebut.
Menanam secara tumpang sari dengan tanaman yang tidak disukai hama ulat daun.
2. Monitoring
Selama menanam kubis, lakukan monitoring atau pemantauan secara berkala. Dengan melakukan monitoring, maka petani bisa mengetahui populasi hama yang menyerang dan dapat menentukan cara pengendalian yang tepat.
Hama ulat daun bisa dikendalikan dengan agensia hayati berupa predator, parasitoid, maupun jamur antagonis. Cara pengendalian ini dinilai lebih aman dan ramah lingkungan.
3. Cara mekanis
Pengendalian mekanis bisa dilakukan dengan mengambil dan mengumpulkan hama, memasukkan ke dalam plastik, lalu memusnahkannya.
Penggunaan insektisida selektif hanya dilakukan saat populasi hama sudah melebihi ambang batas ekonomi. Dosis insektisida juga dapat disesuaikan dengan populasi hama tersebut.
Di musim hujan, penyemprotan harus lebih sering dilakukan. Sementara itu, hindari penyemprotan 2 minggu sebelum kembang kol untuk menghindari kemungkinan munculnya racun ulat terhadap manusia. [eta]