Pemupukan
Pemupukan pertama menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, diberikan bersama pengolahan lahan. Pemupukan yang selanjutnya dilakukan secara rutin setiap 2 hingga 3 bulan sekali menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang dapat digunakan seperti phonska, urea, ZA dan mutiara.
Baca Juga:
PKKMB Faperta UNJA 2025 Resmi Ditutup, Bupati Muaro Jambi Ajak Mahasiswa Baru Jadi Generasi Tangguh
Penyiraman
Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu dan pertumbuhan terganggu. Kebutuhan air pada tanaman jambu mete harus selalu terpenuhi, terutama pada awal pertumbuhan dan saat musim kemarau.
Pemberian air dapat dilakukan dengan cara penyiraman maupun dengan cara irigasi tetes. Pengairan dengan irigasi tetes merupakan cara yang paling efektif dan efisien. Akan tetapi, cara ini memerlukan biaya yang cukup mahal pada awal pembuatan.
Baca Juga:
Tekan Kemiskinan, Kementan Ungkap Peluang Nias Barat Cetak Sawah untuk Swasembada Pangan
Pengendalian hama penyakit
Pertumbuhan dan perkembangan jambu mete akan terganggu jika diserang oleh hama penyakit. Serangan ini pada tingkat yang parah, dapat menurunkan produksi, bahkan kematian tanaman.
Oleh karena itu, pencegahan hama penyakit perlu dilakukan. Lakukan pengolahan lahan yang maksimal, bersihkan lahan dari semak belukar, dan gunakan varietas jambu mete yang tahan terhadap penyakit.