Pemupukan
Pemupukan pertama menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, diberikan bersama pengolahan lahan. Pemupukan yang selanjutnya dilakukan secara rutin setiap 2 hingga 3 bulan sekali menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang dapat digunakan seperti phonska, urea, ZA dan mutiara.
Baca Juga:
Anggota DPR Provinsi Papua Barat Fachry Tura Berkomitmen Mendukung Mahasiswa dalam Menciptakan Lahan Pertanian Lokal di Fakfak
Penyiraman
Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu dan pertumbuhan terganggu. Kebutuhan air pada tanaman jambu mete harus selalu terpenuhi, terutama pada awal pertumbuhan dan saat musim kemarau.
Pemberian air dapat dilakukan dengan cara penyiraman maupun dengan cara irigasi tetes. Pengairan dengan irigasi tetes merupakan cara yang paling efektif dan efisien. Akan tetapi, cara ini memerlukan biaya yang cukup mahal pada awal pembuatan.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Video Conference dengan Empat Polda: Sinergi Nasional Menuju Kedaulatan Pangan
Pengendalian hama penyakit
Pertumbuhan dan perkembangan jambu mete akan terganggu jika diserang oleh hama penyakit. Serangan ini pada tingkat yang parah, dapat menurunkan produksi, bahkan kematian tanaman.
Oleh karena itu, pencegahan hama penyakit perlu dilakukan. Lakukan pengolahan lahan yang maksimal, bersihkan lahan dari semak belukar, dan gunakan varietas jambu mete yang tahan terhadap penyakit.