WahanaNews.co | Warganet dihebohkan dengan kemunculan awan menyerupai UFO di langit Kota Jayapura, Papua. Sebagian netter mengaitkannya dengan peristiwa gempa yang masih terus terjadi.
Kepala BMKG Yustus Rumakiek di Jayapura mengatakan awan tersebut memiliki nama awan Lenticularis. Awan Lenticularis berbentuk mirip lensa atau piring, yang terbentuk karena angin yang berembus sejajar dengan permukaan bumi namun mendapat hambatan dari objek tertentu, seperti pegunungan, sehingga membuat arus udara bergerak naik secara vertikal.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
"Awan ini terbentuk murni fenomena meteorologis (cuaca) dan tidak ada kaitannya dengan gempa bumi seperti yang beredar di masyarakat saat ini. Fenomena baru muncul sekali ini saja di wilayah Jayapura," jelas Rumakiek, dilansir Antara, Minggu (12/2/2023).
Rumakiek menyebut, jika udara naik dan mengandung banyak uap air serta bersifat stabil, saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung, uap air tersebut akan mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Awan ini diindikasi dengan aliran udara tidak beraturan (turbulensi) yang kuat di lapisan atmosfer sehingga sangat berbahaya bagi penerbangan.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan hasil monitoring terhadap gempa bumi yang terjadi di Kota Jayapura, Papua. Tercatat ada sebanyak 1.174 kali gempa yang mengguncang sejak 2 Januari 2023.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan jumlah tersebut terhitung sampai hari ini, Sabtu (11/2) pukul 09.45 WIT. Terakhir diketahui gempa M 4,1 terjadi pada dini hari tadi pukul 00.39 WIB.
"Hasil monitoring BMKG, sejak gempa bumi M 5,4 Kota Jayapura tanggal 2 Januari 2023 hingga 11 Februari 2023 09.45 WIT telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.174 kali," kata Daryono salami cuitannya di @DaryonoBMKG, Sabtu (11/2).
Daryono menyebut dari jumlah gempa tersebut, sekitar 80 persennya tidak dirasakan. Tercatat ada 172 kejadian yang gempanya bisa dirasakan masyarakat.