WahanaNews.co | Jagat
maya dihebohkan dengan munculnya tayangan video dari seorang warga yang merasa jadi
korban dugaan penipuan restoran bodong di aplikasi GrabFood dan GoFood.
Baca Juga:
Dalam video tersebut korban yang merupakan warga Surabaya
mengatakan bahwa dirinya memesan makanan di aplikasi GrabFood dan GoFood.
Namun, pesanan yang tidak sesuai dengan menu yang ada di aplikasi.
"Ini ada penipuan resto berkedok Grab Food, kelihatan
makanannya enak-enak ya tapi kalian harus liat datangnya gimana dan harganya
nggak masuk akal, jadi dia punya beberapa akun GrabFood dan GoFood, dengan nama
nama resto terkenal juga misalnya Bebek Purnama, Pecel Dharmahusada terus Nasi
Padang Ampera, ini semuanya dengan tempat yang sama," ujarnya.
Dalam video itu ia bahkan memperlihatkan kondisi resto
GoFood dan GrabFood bodong yang mencoba untuk mengatasnamakan tempatnya sebagai
restoran terkenal. Tak tanggung-tanggung restoran tersebut mencatut tujuh nama
tempat makan terkenal di Surabaya.
"Ini ya kondisinya itu ada [handphone yang terhubung
aplikasi] Grab banyak, ini beberapa menu yang tadi menu restoran-restoran
terkenal tapi modelnya seperti gini, harganya nggak murah, lima bungkus 95.200
nasi pecel nggak ada apa-apanya," ujarnya.
Korban mengaku bahwa kejadian yang menimpanya sudah sering
terjadi. Beberapa driver GoJek dan Grab juga telah mengetahui penipuan ini.
"GoJek sudah sering cancel [pesanan] tapi kalau sudah
tiga kali cancel nanti dia [driver] tidak dapat orderan lagi jadi akhirnya
diterima padahal sudah tahu, ini ya lokasinya depan Super Pecel,"
lanjutnya.
Kendati sudah banyak laporan yang masuk, driver mengaku
masih banyak menerima pesanan dari tempat tersebut. Hal ini pun dikeluhkan oleh
korban yang menilai tidak ada upaya dari pihak pengelola aplikasi untuk menutup
tempat tersebut.
"Iya, [driver] sudah tahu, sudah ada laporan di sistem,
udah lama ini tapi dari [pihak] Grab nggak ada yang ke sini, jadi mereka jalan
terus, kalau ada orang dari Grab nggak mungkin kayak gini," ujar driver
Grab.
Di akhir videonya, korban mengaku akan membuat laporan ke
Grab dan GoJek agar aksi resto bodong yang menggunakan nama restoran terkenal
untuk menarik konsumen segera dihentikan.
"Nah yang ini tulisannya Nasi Padang Ampera, ini ya
beli enam bungkus 120 ribu masuk akal nggak tempatnya seperti ini, makanannya
kayak gitu, jadi tiap resto beda-beda hape," ujarnya.
Public Relation Grab Indonesia, Dewi Nuraini dan Chief of
Corporate Affairs di Gojek Nila Marita, belum memberikan respons hingga berita
ini dipublikasi. Kedua perusahaan menjelaskan akan memberikan klarifikasi.
Sementara itu, video korban yang beredar di media sosial
Instagram Lambe Turah mendapat banyak respon dari warganet. Beberapa dari
warganet yang mendukung agar oknum restoran bodong segera ditindak.
Tak sedikit pula netizen yang mengaku pernah mengalami
pengalaman serupa dengan yang terjadi di video. [qnt]