WahanaNews.co, Gorontalo – Heboh pengantin pria di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo kabur saat acara resepsi pernikahannya.
Pria yang diketahui bernama Rahim Pakaya itu kabur ke rumahnya usai akad nikah dan tidak melanjutkan acara resepsinya.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Dalam video yang beredar, tampak pengantin wanita sedang duduk bersama 2 anak kecil. Namun anehnya, pengantin wanita itu hanya sendiri tanpa kehadiran mempelai pria menemani saat acara resepsi. Sontak saja, para tamu undangan mengabadikan peristiwa tersebut.
Kapolsek Bone Raya, Ipda Maman Datau mengatakan, resepsi pernikahan heboh itu terjadi di Desa Alo, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango.
Saat itu, mempelai pria kabur setelah akad nikah dilaksanakan pada Selasa, 7 Februari 2024 sore hari.
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
"Sesuai keterangan dari laporan keluarga pengantin wanita ini, kalau sebenarnya mempelai pria pergi kabur sore hari itu setelah acara akad nikah digelar. Saat acara resepsi, mempelai pria tidak hadir," ujar Ipda Maman dikutip pada Sabtu, (10/2/2024) melansir VIVA.
Dia mengaku, bahwa pihak kepolìsian awalnya menerima laporan keluarga dan turun mencari Rahim. Tak lama berselang, polisi akhirnya menemukan Rahim di rumahnya di Desa Tombulilato, Bone Bolango.
"Laporan kami terima dan dibantu cari, ternyata kami temukan pengantin pria ini di rumahnya di Desa Tombulilato," katanya.
Kepada polisi, Rahim mengaku sengaja meninggalkan rumah Yeyen dan tidak mengikuti acara resepsi karena tidak suka dengan keramaian. Rahim mengaku dirinya pemalu dan jarang menghadiri resepsi pernikahan.
"Dari pengakuan laki-laki kenapa dia kabur pergi, karena dia pemalu. Jadi tidak mau menghadiri resepsi itu. Menurut dia juga kalau selama ini tidak pernah pergi hadir dalam acara resepsi. Biasanya dia hanya memberikan amplop kemudian langsung keluar pulang," ungkapnya.
Ipda Maman menambahkan bahwa kasus heboh itu telah diselesaikan di kantor polisi secara kekeluargaan. Kasus ini hanya disebabkan kurangnya komunikasi antara pengantin pria dan wanita.
"Sudah aman damai dan selesai. Kasusnya cuman karena miskomunikasi (kurang komunikasi) saja," pungkasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]