Proses terbentuknya warna-warni pada awan yang dimaksud sama dengan proses terbentuknya pelangi.
Yakni, terbentuk karena adanya difraksi atau pantulan dari sinar matahari yang mengenai tetes air atau kristal es yang sangat kecil dan seragam bentuknya dalam sistem awan.
Baca Juga:
Garut Diguncang Gempa M 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
Hal itu, lanjut Agus, terjadi pada sistem awan yang masih relatif tipis atau baru tumbuh.
Sebab, pada kondisi tersebut, umumnya komposisi awan masih didominasi parameter tetes air atau kristal es yang sangat kecil dan seragam bentuknya.
"Jadi proses terbentuknya mirip seperti pelangi, di mana cahaya matahari yang datang akan dibiaskan oleh partikel-partikel tersebut," kata dia.
Baca Juga:
Pimpinan BMKG: Sistem Informasi Hidrometeorologi Indonesia sebagai Percontohan Global
Kesaksian Warga
Salah satu warga Kota Denpasar, Ni Made Devi Wulandari (28), mengaku melihat fenomena awan tampak berwarna-warni dari rumahnya di Jalan Nangka Utara Denpasar.