WahanaNews.co | Di masa pandemi seperti saat ini, traveling jadi hal
yang cukup sulit dilakukan, apalagi untuk keliling dunia.
Walau demikian, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, seperti yang dilakukan wanita asal Uni Emirat Arab
ini.
Baca Juga:
Putri PM Kanada dan Putri Belgia Terdampak Konflik Harvard vs Trump
Bagaimana
tidak? Wanita bernama Khawla Al Romaithi ini berhasil memecahkan rekor dunia. Al Romaithi berhasil
keliling dunia hanya dalam waktu tiga hari.
Dilansir India
Times, ia berhasil memecahkan rekor dunia baru sebagai orang tercepat yang
menjelajah tujuh benua.
Menariknya,
ia melakukan semua itu dalam waktu tiga hari, 14 jam, 46 menit, 48 detik atau
87 jam saja, sebagaimana dilaporkan TNN.
Baca Juga:
PBB: Israel Blokir Bantuan, Anak Gaza Terancam Gizi Buruk
Al
Romaithi tercatat telah mengunjungi sebanyak 208 negara dan lebih dari banyak
kota. Ternyata perempuan yang berprofesi sebagai dokter ini telah memulai
perjalanannya untuk berkeliling dunia sebelum pandemi Covid-19 merebak seperti saat ini.
Memulai
perjalanannya dari Antartika, Al Romaithi mengibarkan bendera UEA di benua
paling selatan di dunia sebelum terbang ke Afrika.
Dari sana,
dia melakukan perjalanan ke Asia dan kemudian terbang ke Inggris di Eropa,
sebelum melakukan perjalanan ke Amerika Utara.
Setelah
itu, dari New York, ia melakukan perjalanan ke Amerika Selatan, lalu mengakhiri
perjalanannya di Australia.
Pada 13
Februari 2020, Sydney menjadi negara terakhir yang ia kunjungi, sebelum
pembatasan perjalanan karena Covid-19 dilakukan.
Sementara
itu, Al Romaithi punya alasan tersendiri kenapa akhirnya ia ingin berkeliling
dunia.
"Uni
Emirat Arab merupakan rumah bagi sekitar 200 warga negara yang berbeda, saya
ingin mengunjungi negara-negara mereka dan belajar mengenai budaya dan
tradisinya," katanya.
Meski
begitu, bukan berarti ia tidak mengalami kesulitan saat perjalanannya. Al
Romaithi pun mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi di perjalanan.
"Itu
adalah perjalanan yang sulit, upaya itu menuntut banyak kesabaran, terutama di bandara, serta harus berurusan dengan
perjalanan pesawat yang konstan," tambahnya.
Bahkan, di
pertengahan perjalanannya, Al Romaithi pernah terbesit untuk mengakhiri
perjalanan keliling dunianya tersebut.
Namun,
keluarga dan teman-temannya menjadi penyemangat hingga akhirnya ia berhasil
meraih mimpinya.
"Saya
ingin berhenti pada banyak kesempatan berbeda jika saya jujur, saya hanya ingin
kembali ke rumah. Tetapi, saya tetap melangkah ke depan hingga mencapai akhir
tujuan saya," kata Al Romaithi.
Guinness
World Records minggu ini menyatakan, perjalanan Al Romaithi sebagai perjalanan
tercepat yang pernah dilakukan siapa pun ke Antartika, Oseania, Eropa, Asia,
Afrika, dan Amerika. [qnt]