WahanaNews.co | Ramai lokasi gempa bumi Cianjur dijadikan ajang selfie, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan lokasi bencana gempa bumi Cianjur bukan wisata dadakan.
Hal tersebut merespon perihal beberapa waktu terakhir kondisi lalu lintas di Cianjur justru dipadati oleh masyarakat yang hanya sekedar merekam video, memotret, dan bahkan berswafoto di lokasi terdampak gempa. Menurutnya, hal tersebut membuat mobilisasi bantuan terganggu.
Baca Juga:
Antisipasi Puncak Arus Balik, Pemerintah Beri Izin ASN untuk WFH 16-17
“Jadi saya mohon kesadarannya pada warga yang berminat meninjau lokasi sudah kita hargai minatnya. Tapi sebaiknya untuk menahan diri tidak ikut ramai-ramai datang ke lokasi karena akan mengganggu mobilisasi bantuan yang akan diberikan,” tegas Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (30/11/2022).
Muhadjir juga mendapatkan laporan dari Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman telah banyak organisasi masyarakat sipil dan relawan yang memberikan bantuan kemanusiaan. Menurutnya, hal yang dilakukan para relawan adalah hal yang sangat bijak dalam membantu para korban supaya tidak berlarut dalam kesedihan.
Akan tetapi, Muhadjir juga mengimbau kepada masyarakat sipil yang akan memberikan bantuan supaya melalui posko pusat di Kantor Bupati Cianjur.
Baca Juga:
Sumber Bansos yang Dibagikan Jokowi Diungkap Muhadjir dan Airlangga
Hal itu lantaran banyak kasus bantuan dari relawan yang hanya diantar dan diambil oleh masyarakat dari pinggir jalan utama. Padahal banyak masyarakat lebih membutuhkan di wilayah pedesaan.
“Sehingga distribusinya bisa lebih merata bila melalui posko pusat. Karena kalau bantuan datang dari warga paling hanya diberikan kepada pengungsi yang di pinggir jalan. Padahal pengungsi sebagian besar di wilayah-wilayah yang masuk,” ujarnya.
Menurut Muhadjir, bantuan yang dikirim relawan yang hanya diberikan di pinggir jalan membuat gejolak di masyarakat karena banyak yang merasa tidak mendapatkan bantuan sebagaimana yang lain.