Ada sebuah ramuan, mereka menyebutnya tumuru, yaitu berupa teh herbal yang diseduh dengan air mendidih yang berasal dari air es pegunungan. Minuman itu yang disebut membuat kulit mereka halus.
Karena mayoritas muslim, masyarakat etnis Hunza suka berpuasa, seminggu dua kali. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa mereka puasa di musim semi.
Baca Juga:
Momen CFD, Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak
Masyarakat etnis Hunza juga sangat menyukai olahraga. Mereka suka berjalan kali saat bepergian. Dalam hidupnya mereka juga pekerja keras dan tidak suka bermalas-malasan. Kesehariannya diisi dengan mengerjakan ladang serta memelihara hewan ternak.
Penduduk di sana hampir seluruhnya berpendidikan. Angka melek huruf etnis Hunza mencapai 77 persen. Angka melek huruf perempuan Hunza mencapai 90 persen. Sementara angka melek huruf secara nasional di Pakistan sekitar 58 persen dengan kesenjangan yang jauh antara perempuan dan pria.
Menurut sejarah, etnis Hunza berasal dari Baltir, sebuah desa yang ditemukan ketika pasukan Alexander Agung yang dalam keadaan terluka dan sakit ditinggalkan di desa itu.
Baca Juga:
G2C2: Perempuan Muda Hadapi Krisis Iklim
Atas sejumlah kebiasaan sehat itu, hingga usia 60-an tahun wanita di sana masih terlihat cantik, lebih muda dari usianya serta belum menopause. Bahkan banyak yang sudah usia 85 tahun juga masih kelihatan muda.
Cerita keunikan kaum hawa dari Pakistan itu menarik perhatian publik ketika diposting kembali oleh akun @milenialfact di Instagram. Beberapa warganet dengan nada guyon melontarkan komentar.
“Otw Pakistan,” kata @akyaadji214.