WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengungkapkan, ada 18 kejadian bencana di daerah itu dalam dua hari terakhir. Bencana itu terjadi menyusul turunnya hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Irwan menjelaskan, dari 18 kejadian itu terdapat 12 peristiwa tanah longsor. Sisanya bencana banjir dan pergerakan tanah.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi, Banjir Landa Satu Kota dan Lima Kabupaten di Kalimantan Tengah
"Lokasi bencana tersebar di beberapa wilayah. Tim ada yang masih melakukan penanganan, namun sebagian besar kejadian sudah bisa ditangani," jelas Irwan, Selasa (14/9).
Di satu titik lokasi bencana longsor, tepatnya di Desa Girijaya, Kecamatan Bojongasih, longsor menyebabkan jalan desa yang menghubungkan dua kecamatan putus total. Tim di lapangan mengalami kesulitan untuk melakukan evakuasi karena minimnya peralatan untuk membersihkan material longsor.
"Longsor juga terjadi di Kecamatan Cipatujah, Culamega, Karangnunggal, dan Parungponteng. Sementara itu, bencana pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Culamega, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Bantarkalong, Cipatujah, Culamega, Bojongasih, dan Karangnunggal," ungkapnya.
Baca Juga:
Imbas Gempa, 248 Rumah di Sumedang Rusak dan 456 Warga Mengungsi
Untuk bencana banjir, kata Irwan, sempat terjadi di lima kecamatan. Namun saat ini kondisinya sudah surut dan jalanan yang tergenang telah dapat dilalui kendaraan.
BPBD Tasikmalaya masih melakukan pendataan terkait warga dan permukiman yang terdampak bencana. "Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian bencana. Laporan sementara, ada tiga rumah di Culamega tertimpa tiang listrik, karena tiang listriknya bergeser akibat pergerakan tanah. Tapi hanya rusak ringan," tutup Irwan. [rin]