WahanaNews.co | PT Jasamarga Metropolitan Tollroad telah membuka kembali akses tol Bitung. Sebelumnya, ruas tol Jakarta-Tangerang (Janger) itu ditutup selama empat hari akibat banjir yang merendam akses pintu keluar Bitung dan pintu masuk Cikupa.
Corporate Communication PT Jasamarga Metropolitan Tollroad Ira Susiyanti, menegaskan pembukaan kembali akses tol Bitung dilakukan pada pukul 02.00 WIB.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"Setelah dilakukan upaya-upaya penanganan. Genangan di akses Bitung berangsur surut. Setelah dilakukan pembersihan lajur dan dipastikan aman untuk dilalui, mulai 17 November 2022 pukul 02.00 WIB Akses Bitung mulai dioperasikan," terang Ira Susiyanti dalam keterangan resminya, Kamis (17/11).
Menurut dia, saat ini arus lalu lintas di ruas tol tersebut telah kembali normal. Baik akses keluar Bitung dari Jakarta maupun akses masuk Bitung menuju Cikupa.
Dia menegaskan, terjadinya genangan di akses Bitung, disebabkan intensitas hujan tinggi pada 13 November 2022 ditambah meluapnya debit air di Kali Sabi dan Sungai Kali Manis.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Atas kondisi tersebut, pihak pengelola tol secara bertahap mengfungsikan pompa, hingga total 19 pompa terdiri dari 2 pompa submersible eksisting berkapasitas 60 liter/detik dan 30 liter/detik, serta 16 pompa mobile dengan kapasitas 80 liter/detik dan 1 pompa mobile berkapasitas 30 liter/detik.
"Kami juga telah melakukan upaya lainnya seperti perkuatan tanggul sementara yang dapat memisahkan aliran air dari waduk dengan air genangan di badan jalan tol, serta menambah volume tampungan air dengan pengerukan di polder sebanyak 9.000 m3," jelas dia
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelebaran saluran di sisi utara jalan tol yang menuju ke Sungai Kali Manis, sehingga dapat meningkatkan kapasitas aliran air di saluran tersebut.
"Adapun upaya penanganan jangka panjang, Jasa Marga akan membuat tambahan crossing saluran berupa gorong-gorong dan melakukan perawatan dan pengerukan polder dari sampah dan sedimentasi secara berkala. Serta meneruskan program rutin dan berkala terkait perawatan dan pembersihan saluran-saluran air," ungkap dia. [rds]