WahanaNews.co | Aktivitas vulkanis Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meningkat, terhitung sejak awal Oktober 2021. Hal itu disampaikan pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.
"Peningkatan sejak awal bulan ini. Bahkan sebelumnya sudah dua minggu bisa 25 hingga 26 kali erupsi per hari," kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Lembata Geril H Noning saat dihubungi dari Kupang, Jumat (8/10). Dikutip Antara.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
Menurut dia, gunung api itu kadang menyemburkan abu vulkanik setinggi 300 sampai 800 meter dari puncak dan menyebabkan hujan abu di daerah sekitarnya.
Geril mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Lembata aktif menyampaikan informasi mengenai kondisi Ile Lewotolok kepada warga sehingga mereka tidak terlalu panik saat aktivitas gunung api itu meningkat.
"Mereka juga dipersiapkan untuk ditarik ke pengungsian apabila memang perlu," katanya, menambahkan, BPBD telah menyiapkan tempat pengungsian untuk menampung warga.
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
Menurut dia, BPBD juga sudah meminta warga mewaspadai kemungkinan terjadi banjir lahar dingin dari puncak gunung api setinggi 1.432 mdpl itu.
"Kami ingatkan terus. Ini kan masuk musim penghujan," kata Geril.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Kamis (7/10) pukul 18.00 sampai 24.00 WITA Ili Lewotolok tujuh kali mengalami erupsi.