WahanaNews.co | Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta aktivitas penambangan pasir di Sungai Bebeng, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, dihentikan, menyusul meningkatnya
aktivitas Gunung Merapi.
Gunung Merapi terus menunjukkan
aktivitas vulkanik tinggi.
Baca Juga:
Gunung Merapi Kembali Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km
Selama sepekan terakhir, Gunung Merapi 20 kali mengeluarkan guguran awan
panas.
"Saya minta semua aktivitas
penambangan di Sungai Bebeng dihentikan. Masyarakat yang biasa beraktivitas di
sana, saya minta pergi dulu, agar semua aman," kata Ganjar, Sabtu
(21/8/2021).
Menurut Ganjar, ancamannya memang
berupa awan panas yang membawa abu vulkanik dengan arah guguran di sektor barat
daya sejauh 3 km, arahnya di Sungai Bebeng dan Sungai Boyong di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Ganjar mengatakan, pihaknya terus
memantau perkembangan kondisi Gunung Merapi melalui komunikasi aktif dengan
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Yogyakarta.
"Kami aktif berkoordinasi dengan
BPPTKG terkait perkembangan Gunung Merapi. Kami juga sudah ngecek, apakah ada
yang mengungsi, ternyata sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi,"
ujarnya.
Guna mengantisipasi erupsi Gunung
Merapi, lanjut Ganjar, pihaknya sudah
menggerakkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.
Beberapa daerah yang terkena dampak
abu vulkanik, seperti Magelang, sudah dikirim bantuan sebanyak 10 ribu
masker medis lewat BPBD Kabupaten Temanggung.
Selain masker medis, telah dikirimkan
bantuan logistik ke beberapa desa yang terdampak, yakni Dukun dan Sawangan.
"Tim BPDB memantau di tiga kabupaten,
yakni Temanggung, Magelang, dan Wonosobo. Kalau laporan dari
Boyolali dan Klaten belum ada," katanya.
Ganjar menambahkan, hasil pantauan BPPTKG pada Senin (16/8/2021), kondisi Gunung Merapi masih di level 3.
Saat itu, terjadi 372 guguran awan
panas, dan sesuai arah angin terjauh sampai ke Kandangan Temanggung.
Berdasarkan data BPPTKG pada Senin (16/8/2021), volume
kubah lava di sekitar barat daya Gunung Merapi sebesar 1,8 juta meter kubik, dan pertumbuhan rata-rata per hari adalah 13 ribu meter kubik.
Sedangkan volume kubah lava yang di
tengah kawah sekitar 2,8 juta meter kubik, pertumbuhannya rata-rata 18 ribu
meter kubik per hari.
"Laporan terbaru, hari ini dari BPPTKG
terkait kondisi Gunung Merapi, masih dalam level 3," katanya. [dhn]