WahanaNews.co | Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Ahmad Yani mengatakan anak berinisial R yang dipasung orang tuanya, akan dibawa ke lembaga sosial Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Kota Bekasi.
Rencana tersebut akan dilakukan ketika R telah dinyatakan sembuh dari pihak RSUD dr Chasbullah Abdul Majid (CAM) Kota Bekasi.
Baca Juga:
Dikaitkan dengan Putri Candrawathi, Angelina Sondakh Buka Suara
"Kami dari Dinsos Kota Bekasi yang pertama bagaimana anak itu sehat dulu. Sekarang kan ada di RSUD. Rencana kalau dia sudah fit, sudah bisa normal seperti semula, mungkin nanti kita lapor ke Kapolres. Nanti kalau sudah rencananya insya Allah akan dibawa ke Pangudi Luhur dan adanya di Kota Bekasi," ujar Ahmad saat ditemui RSUD dr Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi, Jumat (22/7).
Ahmad mengatakan rencana membawa anak itu ke Pangudi Luhur sebagai bentuk kepedulian Pemkot Bekasi agar korban bisa kembali sehat seperti semula.
"Kami sebagai Pemkot Bekasi peduli terhadap hal seperti ini, sehingga anak itu bisa kembali sehat seperti semula," ujarnya.
Baca Juga:
Arist Merdeka Peringatkan Kak Seto: Tak Perlu Turun Tangan Lindungi Anak-anak Sambo
Terkait psikologis R, Ahmad juga menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk melakukan pendampingan.
Dia mengatakan orang tua R telah menyetujui rencana tersebut. Dia berharap anak itu menjadi normal.
"Tentu dia [orang tua] setuju karena ini bukan diculik bukan diambil, tapi diberikan jalan supaya anak ini normal sehingga orang tua menyetujui diambil," ucap dia.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bekasi, Epih Hanafi juga mengonfirmasi bahwa R akan dibawa ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi.
"Semua orang yang berkebutuhan khusus itu ditampung di sana, di Sentra Terpadu," kata Epi.
Rencana ini juga disampaikan Kapolres Metro Bekasi Kota Hengki di RSUD usai menjenguk R. Hengki menyebut pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam mengambil langkah selanjutnya setelah R keluar dari rumah sakit.
"Rencananya, ini akan kita titipkan bersama LPAI di shelter Kemensos ya, Pangudi Luhur ya. Kita menunggu dari ini, apakah memang sudah bisa dititipkan di sana dengan membawa vitamin dan obat-obatan dalam rangka pemulihan," terang Hengki.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menyebut R tidak memiliki keterbelakangan mental.
"Jadi manakala kami melihat reaksi pertama, saya lihat kalau ini dibilang keterbelakangan mental, memang agak sulit untuk diterima," ujar Kak Seto.
Kak Seto mengaku terkejut saat melihat kondisi R. Ia menilai R merupakan anak yang cerdas, memiliki daya ingat yang baik, dan komunikatif.
"Tapi mungkin karena penderitaan jangka panjang, apakah karena masalah kurang gizi, kekerasan, tekanan-tekanan, dan sebagainya," ucap dia.[gun]