WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe melaporkan terjadinya angin kencang, berbarengan dengan hujan intensitas ringan yang disertai kilat yang menerjang Desa Pulusangi, Kecamatan Puriala, Sulawesi Tenggara mengakibatkan dua warga Kabupaten Konawe menderita luka-luka.
Selain itu, peristiwa yang terjadi terjadi pada Selasa (23/11), sekitar pukul 15.30 waktu setempat juga mengakibatkan 1 KK atau 4 jiwa terdampak, sedangkan 2 KK atau 8 jiwa lainnya mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Angin kencang juga merusak 3 unit rumah warga yang berkonstruksi kayu.
Baca Juga:
BMKG: Hujan Petir Mengancam, Sebagian Besar Indonesia Siap-siap Basah!
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, personel BPBD telah melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.
“Mereka memberikan pertolongan kepada warga terluka dan merujuknya ke Puskesmas Puriala serta memfasilitasi warga lain yang melakukan evakuasi ke rumah kerabat,” kata Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB yang diterima Kamis (25/11/2021).
Melihat prakiraan cuaca BMKG, dalam dua hari ini cuaca di Kecamatan Puriala terpantau berawan. Namun pada Jumat (26/11), wilayah ini terpantau berpeluang berawan hingga hujan petir. Sedangkan pada cakupan provinsi, prakiraan cuaca pada hari ini di Sulawesi Tenggara berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Baca Juga:
Benarkah Hujan Dapat Pengaruhi Perasaan Seseorang? Begini Penjelasan Psikolog
Menyikapi kondisi tersebut, kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
“Waspadai intensitas kekuatan angin, warga dapat melakukan pengecekan terhadap atap rumah atau struktur rumah yang perlu mendapatkan penguatan,” imbaunya.
Di samping itu, warga dapat memangkas ranting-ranting pohon yang ada di sekitar bangunan rumah untuk menghindari tumbangnya pohon.
“Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi beban pohon saat hujan lebat atau pun angin kencang yang terjadi,” jelasnya. [qnt]