WahanaNews.co, Sumedang - Sebagai bentuk antisipasi terjadinya bullying (perundungan) dan kekerasan terhadap anak, kini di aplikasi 'Tahu Sumedang' telah ada Panic Button (Tombol Darurat) untuk pelaporan dan pengaduan.
Hal itu diungkapkan oleh Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di lingkungan sekolah Berbasis Kasih Sayang.
Baca Juga:
Herman Suryatman Siap Tancap Gas Setelah Dilantik Jadi Sekda Jabar
Herman mengatakan, Pemda Kabupaten Sumedang telah menyiapkan platform Panic Button yang bisa didownload di playstore melalui smartphone dan diakses melalui Tahu Sumedang untuk menangani masalah perundungan.
"Di Tahu Sumedang ada Panic Button. Kalau anak anak merasa terancam atau ada sesuatu yang berbahaya, silakan pijit tombol Panic Button di Tahu Sumedang, nanti petugas secepatnya langsung datang ke lokasi untuk mengatasi agar tidak terjadi kekerasan," ujarnya di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat, (22/3/2024).
Tak hanya itu, Herman juga menyebutkan, pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sudah diatur dalam peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2024.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Pemda Sumedang Luncurkan City Branding dan Geopark
"Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan lainnya dari kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Herman, skema zero bullying adalah komitmen Pemda Sumedang yang sudah diatur di dalam Perbup tersebut.
"Mudah mudahan ini bisa langsung dieksekusi di semua satuan pendidikan agar anak anak kita bisa terlindungi dari bullying di sekolah. Kalaupun sudah terjadi, secepatnya dicarikan solusi agar tidak ada dampak," paparnya.