WahanaNews.co | Sebuah pernyataan mengejutkan meluncur dari mulut Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi.
Ia bilang, kalaulah dirinya menjadi Vladimir Putin, Presiden Rusia, maka bukan baru sekarang pihaknya menyerang Ukraina, tapi sudah sejak tiga tahun lalu.
Baca Juga:
Pelemparan Edy Rahmayadi Pakai Botol, Tim Hukum Laporkan ke Polda Sumut
Ucapan itu dilontarkan Edy saat menjadi pembicara kunci dalam webinar yang diselenggarakan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Senin (6/6/2022).
"Saya ditanya itu sama wartawan, 'Bagaimana menurut Bapak pengaruh ekonomi dengan diserangnya Ukraina oleh Putin?' Saya katakan, kalau saya yang Putin, sudah tiga tahun yang lalu Ukraina itu saya serang. Ada negara kecil yang mengganggu stabilitas, negara kecil yang mengatur segala macam," ujar Edy, seperti yang dilihat dalam video di YouTube BI Sumut.
Ia kemudian melanjutkan dengan menjelaskan pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
Menurut Edy, Sumatera Utara hanya mendapat pengaruh kecil dari perang itu.
"Pengaruhnya kecil, migas dari Rusia, minyak dari Rusia, tak juga (pengaruh). Kita jual minyak kok. Di Sumatera Utara ini ada kok tambang minyak, kita juga belum pakai kok itu," lanjut Edy.
Dalam kesempatan itu, awalnya Edy menjelaskan soal kondisi perekonomian di Sumatera Utara.
Mantan Pangkostrad itu menyebut, perang di Ukraina memiliki andil dalam situasi ekonomi dalam negeri.
"Dari -2,17 kita bergerak menjadi 2,16, sekarang sudah 3,90 pertumbuhan ekonomi, khususnya Sumatera Utara ini. Harusnya yang rata-rata kita sebelum ini 5,12 persen pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara ini, kenapa kok begini. Pengaruhnya Ukraina itu adalah, pengaruhnya sedikitlah," tutur Edy. [gun]