Saat ini, wilayah yang terendam banjir rata-rata adalah dampak dari luapan air kali.
Hal ini disebutnya menjadi bukti Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini tidak fokus dan serius dalam menjalankan program normalisasi sungai.
Baca Juga:
Atasi Banjir Jakarta, Jokowi Resmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong
"Setiap Kali Angke, Pesanggrahan, dan Ciliwung meluap, ya warga akan kebanjiran terus. Kemarin saya memonitor bahwa wilayah yang banjir rata-rata dari luapan kali karena pinggiran kalinya tidak di-sheet pile. Kalau seperti ini, berarti kan program normalisasi sungai enggak berjalan," ujarnya.
Menurut Kenneth, Anies lebih mementingkan keberhasilan pembangunan taraf makro seperti Jakarta Internasional Stadium (JIS), yang notabenenya bukan murni hasil dari prestasi Anies Baswedan, tapi Gubernur pendahulunya yang juga memiliki andil dalam pembangunan JIS.
"Saya melihat Gubernur Anies lebih kerap membanggakan JIS, terbukti hari sabtu kemarin tanggal 16 Juli pada saat bersamaan warga kebanjiran parah, dia malah buat acara di JIS. Gak ada rasa empatinya sama sekali, Padahal seharusnya dia bisa hadir untuk memberikan support di tengah tengah warga yang terdampak musibah banjir ini," tuturnya.
Baca Juga:
Jokowi Sebut Normalisasi Ciliwung Segera Rampung
Tak hanya itu, kata Kenneth, Anies malah memilih kongkow bersama anak-anak muda yang berasal dari Citayam dan Bojong Gede di kawasan Sudirman, yang dinilainya tidak mendesak untuk dilakukan.
Padahal, di saat yang bersamaan, warga Jakarta sedang kebanjiran.
"Gubernur Anies seperti menjauhi masyarakat diakhir masa jabatannya sebagai Gubernur. Seharusnya dia lebih giat dalam bekerja dalam menyelesaikan seluruh permasalahan di Jakarta. Jangan malah nongkrong dengan anak muda SCBD pada saat warganya lagi kebanjiran," pungkasnya. [gun]