WahanaNews.co | Banjir di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, telah menewaskan seorang warga. Banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi diikuti meluapnya Sungai Kapuas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Matius Jon mengatakan debit air mengalami kenaikan signifikan sejak Sabtu (23/10) lalu.
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
"Hingga kini, ketinggian air rata-rata masih berkisar antara 2-2,5 meter dari permukaan tanah," kata Matius, Rabu (27/10).
BPBD Kabupaten Sekadau mencatat 2.541 unit rumah terendam akibat peristiwa ini. Sebanyak 2.541 KK atau 8.430 jiwa terdampak, 571 KK atau 1.879 jiwa di antaranya mengungsi.
Banjir ini menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau yakni Desa Mungguk, Desa Sungai Ringin, Desa Tanjung, Desa Merapi, Desa Seberang Kapuas dan Desa Penit di Kecamatan Sekadau Hilir. Kemudian Desa Belintang I dan Desa Belintang II di Kecamatan Belitang.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
Tim BPBD Kabupaten Sekadau berkoordinasi dengan unit terkait untuk segera terjun ke lapangan guna melakukan pendataan dan evakuasi menggunakan perahu terhadap warga terdampak.
Sementara itu, penanganan darurat segera dilakukan dengan mendirikan posko bencana serta memberikan bantuan logistik ke beberapa desa terdampak.
Melihat prakiraan cuaca BMKG, hingga 29 Oktober 2021 wilayah Kabupaten Sekadau berpotensi hujan dengan intensitas ringan.