WahanaNews.co | Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, berangsur-angsur surut. Meski demikian, sesuai laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, warga harus waspada mengingat kondisi hujan yang masih terjadi.
"Banjir berangsur surut, laporan ini terpantau pada malam Rabu (15/12), pukul 21.00 WIB," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (16/12).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Muhari melanjutkan, sesuai laporan BMKG dalam prakiraan cuaca hari ini, Kamis (16/12), terpantau berawan hingga hujan ringan di wilayah terdampak bencana banjir.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai banjir susulan," jelasnya.
BNPB mengingatkan, demi mengantisipasi banjir susulan, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Penetapan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Dharmasraya Nomor 188.45/302/KPTSB-BUP/2021. Status ini berlaku 14 hari terhitung mulai tanggal 13 hingga 26 Desember 2021.
Baca Juga:
Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Woyla
Diketahui wilayah nagari atau desa yang terdampak banjir sejak Senin (13/12), antara lain Nagari Tiumang di Kecamatan Tiumang, Nagari Abai Siat dan Bonjol di Koto Besar, Nagari Sopan Jaya di Padang Laweh, Nagari Koto Salak di Koto Salak, Nagari Ampang Kuranji di Koto Baru dan Nagari Gunung Medan di Sitiung.
Banjir terjadi setelah hujan berintensitas tinggi mengakibatkan debit air Sungai Batangsiat meluap hingga menggenangi pemukiman warga. Tinggi muka air pada saat banjir antara 50 hingga 100 cm.
"Banjir tersebut menyebabkan 811 KK atau 2.873 jiwa terdampak. Tidak ada laporan warga yang terluka akibat peristiwa ini. Sedangkan dampak kerugian material, BPBD mencatat rumah terdampak 638 unit, fasilitas umum 35 unit, serta aset warga yang berupa 13 hektar sawah dan 322 ekor hewan ternak," jelas Muhari. [qnt]