Bencana banjir juga memicu 16 titik bangunan jebol, dua di Gianyar, dua di Badung, 11 di Karangasem, dan satu di Denpasar.
Hingga Rabu (10/9/2025) malam, sebanyak 240 orang mengungsi di sejumlah titik di Denpasar, antara lain Banjar Tohpati, Kesambi, Gedung NU, dan SD Pemecutan Kelod.
Baca Juga:
Banjir Pakistan Tewaskan 921 Orang, Jutaan Warga Mengungsi
Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menyebut, di area Pasar Badung terdapat 50 hingga 70 kendaraan yang masih terjebak di basement dengan ketinggian air mencapai 8 meter.
“Kami menyiapkan kendaraan khusus untuk menarik mobil-mobil tersebut, sekaligus kerahkan empat Satuan Setara Kompi untuk pembersihan di Pasar Kumbasari, Pasar Badung, dan Jalan Pulau Demak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan timnya hadir dengan komposisi lengkap, termasuk staf khusus Kemenko PMK, untuk membantu penyelesaian masalah di lapangan.
Baca Juga:
Atasi Banjir Musiman, Pemkot Jambi Bangun Drainase Beton dan Optimalisasi Lahan Resapan
"Logistik awal berupa pompa dan genset sudah kami serahkan. Itu langsung kami hibahkan untuk percepatan penyedotan air,” katanya.
Suharyanto menyoroti faktor cuaca ekstrem yang jarang terjadi di Bali, termasuk fenomena atmosfer berupa gelombang equatorial Rossby dan Kelvin yang memicu hujan dengan intensitas luar biasa.
"Kenapa sekarang besar sekali? Curah hujannya sangat tinggi karena ada fenomena atmosfer berbeda dari biasanya. Kami sudah berkonsultasi dengan BMKG bahwa gelombang ini sudah tidak ada di Bali dan mengarah ke barat,” jelasnya.