WahanaNews.co | Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi terkait pembabatan hutan di hulu sungai.
Sehingga, hal itu menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Garut pada Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
"Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini," kata Uu saat meninjau daerah terdampak banjir di Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jabar, Minggu (17/7/20222).
Dia menuturkan, langkah penanganan banjir harus dilakukan melalui edukasi masyarakat di wilayah hulu sungai. Terlebih, adanya laporan banjir dampak dari alih fungsi lahan di hulu sungai.
Eks bupati Tasikmalaya tersebut menegaskan, sama pentingnya dilakukan penegakan hukum berupa sanksi terhadap para perusak lingkungan baik perorangan maupun korporasi.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
Pak Uu sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan, warga Kampung Dayeuhandap bukan pertama kalinya mengalami musibah banjir. Untuk itu, warga agar mau berpindah lokasi hunian ke daerah yang lebih aman.
"Kami meminta masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman," kata Pak Uu.
Dia menyampaikan, terkait usulan dipindahkan itu sudah ditanyakan langsung kepada masyarakat, hasilnya ada yang menerima, ada juga yang menolak. Alasan warga, kata dia, karena status tanah milik pribadi.