WahanaNews.co | Banjir yang dipicu naiknya ketinggian air laut atau rob melanda daerah sekitar pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5) siang.
Terjangan air diperparah tanggul jebol di wilayah tersebut. Aktivitas karyawan di perusahaan sekitar pelabuhan terpaksa dihentikan.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Berikut rangkuman fakta-fakta banjir rob.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy memprediksi puncak ketinggian air laut akibat banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, akan terjadi hari ini, Selasa (24/5).
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Menurutnya, banjir rob yang terjadi kali ini lebih parah dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.
"Tanggul jebol di pelabuhan akibat permukaan air laut yang tinggi plus (ditambah) hantaman gelombang laut yang memiliki daya rusak," ucapnya.
Polisi menyebutkan setidaknya 8.000 ribu kepala keluarga terdampak banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
"Masyarakat yang terdampak sekitar delapan ribu KK," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy saat dikonfirmasi.
Diketahui, banjir akibat pasang itu diperparah dengan jebolnya tanggul di sungai kawasan berikat Lamicitra. Banjir juga meluas ke sejumlah wilayah di Demak dan Pekalongan.
Lalin Jalur Pantura Demak Dialihkan
Satlantas Polres Demak, Jawa Tengah, mengalihkan arus lalu lintas yang hendak menuju Semarang melalui Pantai Utara (Pantura) Demak pada jalur alternatif, menyusul terjadinya banjir rob di Kecamatan Sayung dan kawasan Terboyo Semarang.
"Untuk mengurai kepadatan, maka kendaraan dari arah Demak menuju Semarang dialihkan melalui jalur alternatif seperti melalui Buyaran-Guntur-Mranggen. Namun jalur alternatif hanya efektif dilalui kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil pribadi," kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono di Demak.
Selain itu, Polres Demak juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi penanganan kepadatan arus lalu lintas akibat banjir rob.
"Dalam waktu dekat juga akan dimulai peninggian Jalan Pantura di wilayah Kecamatan Sayung," ucap Budi.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat ketinggian air akibat banjir rob sempat mencapai 2,1 meter siang kemarin.
Adapun air pasang mulai terlihat tinggi pada sekitar pukul 11.00 WIB dimana ketinggian air 155 cm. Kemudian, setiap jamnya air terus meningkat sekitar 10 cm hingga akhirnya menyentuh 210 cm pada pukul 16.00 WIB.
Sejak ketinggian tersebut, air terus menyurut hingga pukul 21.00 WIB berada di titik 180 cm.
Ganjar Turun Tangan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya akan melakukan penanganan secara cepat terkait peristiwa banjir rob yang melanda kawasan Tanjung Emas.
Ia menuturkan penanganan akan dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota wilayah yang terdampak.
"Kita siapkan evakuasi dan tempat pengungsi," tulis Ganjar melalui akun twitter pribadinya (@ganjarpranowo).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengerahkan jajarannya segera mendirikan dapur umum di kawasan tergenang banjir rob.
"Segera mendirikan dapur umum, banyak warga yang terkena dampak di kawasan Bandarharjo. Rata-rata banjir rob di akses jalan kampung sampai 50 centimeter," ungkap Hendrar, Senin (23/5) malam. [qnt]