WahanaNews.co | Banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, membuat listrik mati, atau --tepatnya-- sengaja dimatikan demi keselamatan.
Hingga siang tadi, 54 persen pelanggan yang terdampak sudah kembali teraliri listrik, setelah situasi dan kondisinya dipastikan aman.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Senior Manager General Affairs PLN
Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (UID Jateng
& DIY), Elly Oktaviani Ciptati, mengatakan, sampai
dengan pukul 13.00 WIB, PLN telah berhasil memulihkan 64% gardu distribusi dan
54% pelanggan.
"Sebanyak 692 dari 1.069 unit
gardu distribusi yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali. Dengan
kata lain sebanyak 35.443 dari 64.680 pelanggan yang terdampak banjir sudah
kembali menikmati pasokan listrik," kata Elly, dalam
keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).
Ia menjelaskan, banjir
yang melanda Semarang Sabtu (6/2) lalu membuat aliran listrik terpaksa
dipadamkan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Setelah dipastikan aman, baru PLN
kembali menyalakannya.
"Pada daerah yang masih terendam
banjir, PLN terpaksa menghentikan sementara aliran listrik, setelah banjir
surut dan dipastikan aman, listrik baru bisa dinyalakan." ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat berhati-hati
dengan potensi bahaya listrik ketik banjir terjadi.
Salah satu antisipasi, yaitu ketika banjir maka saklar listrik harus dimatikan dan benda elektronik ditempatkan ke tempat yang lebih
tinggi.
"Kami selalu mengimbau masyarakat
agar memperhatikan potensi bahaya listrik saat banjir dengan cara mematikan
instalasi listrik di dalam rumah, mencabut colokan listrik, dan memindahkan
alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Apabila listrik tidak padam saat
banjir, masyarakat dapat segera menghubungi PLN. Saat banjir surut, pastikan
alat elektronik benar benar kering sebelum dipakai kembali," katanya. [qnt]