WahanaNews.co | Banjir kembali menerjang
Tebingtinggi, Sumatera Utara, Sabtu (28/11/2020), sekitar pukul 05.00 WIB. Diperkirakan, 10 ribu lebih rumah terendam.
Kantor
Mapolsek di Jalan Gunung Lauser, Kota Tebingtinggi, kondisinya pun terendam banjir.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Kepala
BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus, ketika ditemui di Kantor BPBD, Jalan Gunung Lauser, hanya
terpaku melihat derasnya air memasuki kompleks Perumahan BP7, Jalan
Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Bahkan, Kantor
Mapolsek Rambutan yang berada tepat di samping Kantor BPBD, sudah dimasuki air dengan kedalaman 60
centimeter.
Posko
yang sudah dibangun di halaman Mapolsek Rambutan juga ikut terendam air, sehingga sementara
ini Mapolsek Rambutan tidak bisa melayani masyarakat.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
"Kami
belum fokus melakukan pendataan. Kami bersama pihak kepolisian dan TNI masih
memantau perkembangan air serta melakukan evakuasi kepada warga terjebak
banjir," jelas Kepala BPBD, Wahid Sitorus.
Sambung
Wahid, saat kondisi banjir kiriman Sungai Padang semangkin meluas, hampir 65
persen wilayah Kota Tebingtinggi kondisi terendam air, diperkirakan ketinggian air
mencapai ketinggian antara satu meter hingga limapuluh centimeter, bahkan
beberapa akses jalan ditutup karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik
roda dua dan roda empat.
"Hampir
sepuluh ribu rumah yang terendam air di lima kecamatan yang ada di Kota
Tebingtinggi. Kira berharap kepada warga untuj tetap waspada, karena jika di wilayah hulu sungai masih diguyur
hujan deras, kemungkinan banjir akan lebih besar lagi," paparnya.
Beberapa
ruas jalan yang masih ditutup dan tidak bisa dilintasi oleh kenderaan karena
kedalaman air mencapai paha orang dewasa adalah Jalan Sudirman, Japan Letda
Sujono, Jalan Gunung Lauser, Jalan AMD San, dan Jalan Ir
H Juanda, Kota Tebingtinggi.
Sedangkan
lalulintas menuju Pematang Siantar dialihkan melalui Jalan Imam Bonjol Kota
Tebingtinggi.
Sampai
berita ini diturunkan, tanda tanda surut air belum ada. Salah seorang warga
yang tinggal di Kompleks BP7, Jalan Gunung Lauser, Kota Tebigtinggi, Isnah (54), mengaku bahwa air mulai masuk ke
dalam rumahnya pagi sekira pukul 08.00 WIB, saat banjir kemarin rumahnya belum
terendam banjir, tapi pagi ini sudah masuk ke dalam rumah.
Dikatakannya,
banjir ini paling terbesar selama 10 tahun lebih.
"Kami
berharap banjir cepat surut, karena saat ini warga untuk makan susah, kondisi
rumah sudah terendam air. Semuanya basah dan tidak bisa dipergunakan,"
bilangnya. [dhn]