WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan pihaknya kewalahan melakukan skrining kepada wisatawan yang membludak. Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Lha pie mau apa lagi? Yang penting sudah vaksin aja," ujarnya kepada wartawan saat diwawancarai di kantor Gubernur DIY, Senin (4/10/2021).
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Sultan mengakui, membeludaknya wisatawan masuk ke DIY membuat pengawas menjadi sulit. Ia pun berharap, PPKM Level 3 bisa diperpanjang untuk mengantisipasi orang tanpa gejala (OTG) berkeliaran.
"Tapi memang kemungkinan yo diperpanjang. OTG selama fluktuatif ya mestinya diperpanjang," jelasnya.
Kemungkinan DIY turun ke level II PPKM, Sultan mengaku, sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari pemerintah pusat. Termasuk, rencana meeting dengan pemerintah pusat.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Terpisah, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengakui, pemeriksaan wisatawan yang masuk ke DIY cukup menyulitkan pihaknya.
Sebab, jumlah wisatawan sangat banyak ditambah dengan destinasi yang nekat menerima tamu.
"Karena jumlah (destinasi wisata yang buka) terlalu banyak, ya kita kesulitan. Bukan sanksi juga, sekian bulan belum buka, alasan cari nafkah untuk makan. Ya kita kesulitan untuk penyekatan," kata Noviar.
Noviar mengatakan, saat pihaknya melakukan penyekatan atau penutupan akses masuk ke destinasi wisata, pihaknya harus benturan dengan masyarakat sekitar.
Alhasil, Satpol PP DIY memilih mundur daripada benturan dengan tetangga atau saudaranya.
"Jadi ketika kami melakukan penyekatan, benturannya ke masyarakat sekitar. Kalau terlalu keras, kan berbenturan dengan saudara sendiri. Karena mereka anggota Satpol PP Istimewa dari daerah sekitar," jelasnya. [rin]