Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.
Gempa bumi ini, kata Daryono, berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).
Baca Juga:
Momen Mengharukan di Banten, Siswi SD Pilih Bawa Pulang Makanan Bergizi untuk Ibu di Rumah
Kemudian di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu, di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daerah Serang dan Lembang mengalami getaran pada skala intensitas II MMI, yang dirasakan oleh beberapa orang dengan efek benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga:
Demi Rafathar, Raffi Ahmad Terbang Pakai Helikopter untuk Hadiri Acara Sekolah
"Hingga pukul 20.30 WIB, hasil pemantauan BMKG belum mencatat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar pihak BMKG.
BMKG memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi bangunan yang mengalami retak atau rusak akibat gempa.
"Pastikan untuk memeriksa keadaan bangunan tempat tinggal Anda, pastikan kekuatan bangunan cukup tahan gempa, dan pastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan stabilitas sebelum Anda kembali masuk ke dalam rumah," ungkapnya.