Bekas tambang tersebut dulu cukup sering dikunjungi wisatawan yang akan menuju lokasi wisata lain di bukit di sebelahnya.
"Pengunjung biasanya melewati situs ini lalu menaiki bukit dan berselfie. Terkadang ada juga yang kemping di atas bukit," kata seorang peneliti Balai Arkeologi Banjar.
Baca Juga:
Indonesia WISE dan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Selenggarakan Seminar
Sementara itu, Guy Martini memberikan beberapa saran pengembangan untuk menarik wisatawan.
"Kita bisa memberi pengunjung informasi menarik dengan bahasa sederhana, terkait proses geologi pembentukan batubara," kata dia.
Warga lokal juga perlu diberi pemahaman sehingga mereka bisa menjadi pemandu wisata. Warga akan menjadi partner geopark dan kualitas produk yang dijual ke pengunjung juga akan ditingkatkan sesuai standar yang ditetapkan, katanya.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.