WahanaNews.co | Terkait masalah joki vaksinasi Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menyerahkan penanganan tersebut kepada aparat penegak hukum.
Ketua ITAGI, Prof Sri Rezeki Hadinegiro, mengatakan kejadian seseorang menerima suntikan vaksinasi Covid-19 hingga belasan kali belum ada dalam literatur.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
"Masalah kriminal lebih penting daripada kesehatan orang tersebut. Karena di literatur manapun tidak ada yang membahas," kata Prof Sri Rezeki, Rabu (22/12/2021).
Diketahui, Abdul Rahim (49) yang mengaku menjadi joki vaksinasi Covid-19 mengaku sudah 17 kali menggantikan orang menerima suntikan vaksin.
Dari kejadian tersebut, Rahim sempat diamankan di kantor Polres Pinrang. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami kasus tersebut.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Rahim mengaku menerima suntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac dan AstraZeneca. Meski sudah belasan kali menerima suntikan vaksin Corona, Rahim mengaku hanya mengalami lemas.
ITAGI tak ingin mengomentari lebih lanjut soal fenomena seseorang menerima suntikan vaksin Corona hingga belasan kali.
"Itu bukan ranah ITAGI tapi polisi dan Kominfo yang harus bertindak," ucap dia.
Sebelumnya, Abdul Rahim diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi Covid-19. Rahim mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.
"Awalnya saat dipanggil saya bilang 16, ternyata pas saya ingat lagi, ada yang lupa ternyata sudah 17 kali, 15 kali suntik dosis pertama dan 2 kali suntik dosis kedua," kata Rahim di Polres Pinrang, Selasa (21/12).
Rahim mengaku vaksin yang ada di tubuhnya juga ada 2 jenis yakni Sinovac dan AstraZeneca. Dia mengaku mendapat upah Rp 80-800 ribu dari pelanggan yang diwakilinya untuk divaksinasi.
Abdul mengaku hanya membawa KTP pelanggannya setiap datang ke lokasi vaksinasi. Abdul menyebut petugas tidak mengenalnya meski menggunakan KTP orang yang dia wakili untuk divaksinasi.
"Pakai KTP orang yang mau divaksin, mereka (petugas) cuma minta KTP, terus panggil nama," ujarnya.
Sementara itu, selama 3 bulan menerima belasan kali suntikan vaksin COVID-19, Abdul mengaku hanya merasakan lemas. Tapi, setiap menjelang dan sesudah vaksinasi, dia selalu meminum air kelapa.
"Tapi tidurnya enak, sebelum dan sesudah divaksin minum air kelapa, dua minggu terakhir ini pernah 3 kali sehari," pungkasnya. [bay]