WahanaNews.co | Polres Metro Tangerang mengamankan lima orang terkait peristiwa bentrokan dua Organisasi masyarakat (Ormas) antara Front Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) di kawasan Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang, Banten.
"Untuk sementara para orang yang di antara dua kubu, baik itu FBR dan PP itu sampai saat ini kita dalami. Dari PP ada lima orang," kata Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat dikonfirmasi, Sabtu (20/11).
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
Dia menegaskan dari pendalaman tersebut, lima orang diduga pelaku bentrokan masih diperiksa Polisi.
"Sementara ada lima dan bisa berkembang jadi banyak dan bisa dikurangin, karena tidak semua yang terlibat. Kita ambil saksi-saksi di lokasi sejauh ini baru lima orang kita ambil (keterangan)," ucapnya.
Polisi memastikan, dalam menetapkan tersangka dalam kasus itu ada tahapan dan proses yang mesti dilalui.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
"Kita minta keterangan baik dari saksi dan yang ada di lokasi. Namanya pelaku pasti tidak mengaku dong. Kita tidak mengejar pengakuan, tapi setidaknya ada bukti-bukti yang menguat kepada mereka," jelasnya.
Motif dan Kronologi
Bentrokan dipicu adanya konvoi salah satu ormas yang merayakan ulang tahun.
"Malam hari mereka ketemu, ada yang ketemu ulang tahun melakukan konvoi, sehingga ketemu kelompok FBR di lokasi ini," kata Deonijiu
Pertemuan dua kelompok ormas ini kemudian menimbulkan cekcok mulut. Selanjutnya bentrokan fisik pun pecah.
"Terus mereka berdebat mulut, kemudian terjadi bentrok ini," ujarnya.
Akibat kejadian ini, dua anggota FBR dan satu anggota Pemuda Pancasila terluka. Empat orang diamankan pascakejadian.
Sudah Sering Bentrok
Kombes Deonijiu mengatakan bentrokan FBR Vs Pemuda Pancasila bukan kali pertamanya. Deonijiu menyebutkan kedua ormas tersebut sudah sering terlibat bentrok.
"Peristiwa ini sebenarnya mereka sudah lama, FBR ini sama PP ini sering bertemu, sering bentrok," ujar Deonijiu.
Begitu juga aparat keamanan TNI-Polri telah sering melakukan mediasi antara FBR dengan Pemuda Pancasila ini.
Para pimpinan FBR dan Pemuda Pancasila sering dimediasi untuk menyelesaikan perkara agar tidak terjadi lagi keributan.
"Namun demikian, sampai saat ini paling lama seminggu-dua minggu mereka selalu ribut," katanya.
Deonijiu menyebutkan bentrokan kali ini adalah imbas dari peristiwa sebelumnya. Sebelumnya, posko Pemuda Pancasila yang ada di lokasi tersebut diserang lagi.
"Berawal dari minggu kemarin ada kerusakan pos, dari pihak mana yang ngerusak tidak ada yang tahu. (Posko yang dirusak) dari pihak Pemuda Pancasila," katanya.
Kemudian kedua kelompok ini bertemu di jalan pada Jumat (19/11) malam hingga terjadi bentrokan. Polisi mengamankan 4 orang pascakejadian itu. [rin]