WahanaNews.co | Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah yang berpotensi terkena bencana gempa bumi dan tsunami.
Menurut Kepala BKMG Pusat, Dwikorita Karnawati, melihat lokasi Kabupaten Cilacap yang berada di pantai selatan Jawa Tengah dan menghadap langsung ke zona tumbukan lempeng, daerah itu menjadi rawan gempabumi dan tsunami.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
“Cilacap ini menghadap langsung ke zona tumbukan lempeng antara Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia. Tumbukan ini adalah pusat zona gempa besar atau megathrust yang menurut analisis pakar gempabumi, berpotensi terjadi gempa sebesar 8,7 SR,” terangnya.
Alasan ini yang menjadi acuan dilakukannya mitigasi atau upaya untuk mengurangi resiko jatuhnya banyak korban apabila terjadi bencana.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara memberikan edukasi terkait mitigasi bencana dalam Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 yang dibuka pada Rabu (27/7/2022) di Fave Hotel Cilacap.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari mulai tanggal 27-28 Juli 2022 itu diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, BASARNAS, SATPOL PP, PMI, perwakilan SKPD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, relawan dan masyarakat umum.
“Maka dari itu, melalui SLG ini diharapkan masyarakat sudah siap dan teredukasi baik sarpras, keterampilannya untuk menyelamatkan diri. Gempa dan tsunami tidak bisa dicegah, tapi korban jiwanya bisa dicegah. Ini yang menjadi tujuan Sekolah Lapang Gempabumi,” jelas Dwikorita menambahkan.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menyatakan, seluruh anggota Komisi V DPR RI sepakat untuk mendukung agar anggaran untuk BMKG bisa maksimal sehingga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal penting terkait kebencanaan.
“Anggaran ini bisa digunakan untuk sarpras, penguatan SDM, dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat serta relawan bisa maksimal dilaksanakan, sehingga bisa meminimalisir efek-efek dari gempa itu sendiri,” ujarnya.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang telah mengadakan SLG di Kabupaten Cilacap.
“Gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memprediksi, semuanya dari Tuhan, dari Allah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini,” kata Bupati.
Bupati juga berharap peserta yang mengikuti SLG bisa dipercaya, menularkan, menerapkan dan menjelaskan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.
SLG dibuka dengan pemukulan gong, dan penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta SLG.
Peserta SLG nantinya akan melakukan susur jalur evakuasi di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun serta melakukan simulasi gempabumi megathrust dan bagaimana cara evakuasinya. [gun]