WahanaNews.co | Setelah
Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas ke arah tenggara sejauh 3
kilometer pada Jumat (25/6) pagi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi atau BPPTKG memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi gunung
tersebut.
Baca Juga:
Gunung Merapi Kembali Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, pembaruan ini
berdasarkan pemodelan aliran awan panas.
Potensi bahaya guguran lava dan awan panas di sektor
tenggara yaitu Kali Gendol kini menjadi 5 kilometer. Sebelumnya hanya sejauh 3
kilometer. Selanjutnya di Kali Woro, rekomendasi daerah bahaya erupsi sejauh 3
kilometer.
"Untuk mengantisipasi perkembangan erupsi berikutnya,
rekomendasi daerah bahaya kita mutakhirkan," kata Hanik dalam laporan
informasi terkini Merapi secara daring.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
"Awan panas ke arah Sungai Gendol sudah sering dengan
jarak maksimal 3 kilometer pada Jumat (25/6)," tambah dia.
Sedangkan di sektor selatan sampai barat daya, rekomendasi
potensi bahaya tetap sama. Potensi bahaya guguran lava maupun awan panas masih
sejauh maksimal 5 kilometer di Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan
Putih.
Meski ada pembaruan rekomendasi daerah bahaya untuk arah
tenggara, BPPTKG mengatakan masyarakat belum perlu mengungsi.
Termasuk masyarakat di Padukuhan Kalitengah Lor, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman. Mereka semua hanya perlu meningkatkan
kewaspadaan.
"Masyarakat Kalitengah Lor belum ada di radius 5
kilometer, tetapi kesiapsiagaan perlu ditingkatkan," kata Hanik.
BPPTKG menyebut volume kubah lava sektor barat daya kini
volumenya 1,4 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan 11 ribu meter kubik per
tiap. Kubah lava tengah volume saat ini 2,1 juta meter kubik dengan laju
pertumbuhan 12 ribu meter tiap harinya.
Pertumbuhan kedua kubah lava ini membuat intensitas awan
panas guguran dan guguran meningkat akhir-akhir ini.
Lebih lanjut, terkait status Gunung Merapi, masih belum ada
perubahan. Sejak 5 November 2020, Merapi masih berstatus Siaga atau level III. [dhn]