WahanaNews.co | Sebuah
foto berupa kilatan cahaya hijau menyerupai meteor jatuh di langit Yogyakarta
viral di media sosial. Salah satunya di-posting oleh akun @merapi_uncover.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Saat dilihat Selasa (13/7) sore, unggahan itu telah disukai
oleh 1.274 orang dan mendapat balasan 366 kali.
"Heboh Cahaya Terang di Jogja. Malam ini sekitar 21.36
WIB, sebagian warga Jogja dikejutkan dengan kilatan cahaya berwarna hijau di
langit. Kami menduga cahaya tersebut adalah fireball yang melintas. Beruntung
cahaya terang tersebut sempat terdokumentasi oleh aryo.akise," tulis akun
@merapi_uncover.
Diketahui foto itu diambil oleh seorang pelajar bernama Aryo
Kamandanu (17). Foto itu diunggah ke akun media sosial Instagram milik Aryo dan
kemudian di-repost akun media sosial lain hingga akhirnya viral.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Aryo Kamandanu menceritakan jika foto itu diambil secara
tidak sengaja kala dia belajar astrofotografi bersama adik tingkatnya, Senin
(12/7) malam.
"Itu saya berangkat ke sawah sekitar jam 20.00 WIB dan
itu ketemuan sama adik kelas saya di situ. Kita sudah sama-sama janjian untuk
bikin foto galaksi bima sakti itu," kata Aryo saat dihubungi, Selasa
(13/7/2021).
Foto diambil di sekitar Monumen Perjuangan TNI AU, Bantul,
DIY. Saat memotret, ia hanya berbekal kamera HP dan tripod.
"Waktu penangkapan kalau tidak salah itu jam 21.36
WIB," tambahnya.
Saat memotret, Aryo hanya memakai kamera ponsel dan
menggunakan mode pro yang ada di kamera ponsel bawaannya. Untuk memudahkan
pengambilan gambar, ia menggunakan aplikasi auto clicker.
"Kameranya otomatis memotret. Saya tinggal tiduran di
aspal dekat sawah, pas saya lihat ada kilatan cahaya. Saya kaget. Nah pas
tiduran itu saya lihat kayak ada kilatan cahaya gitu dan pas saya lihat kayak
meteor gitu tapi agak cepat gitu," jelasnya.
Dari perspektif Aryo, cahaya hijau itu muncul dari sisi
utara ke arah selatan. Cahaya itu lalu pecah di udara dan warnanya berubah
menjadi kemerahan.
"Kalau saya melihatnya dari utara ke selatan. Untuk
ekornya itu warnanya agak kehijauan dan pas udah sampai di dekat horizon itu
kayak pecah jadi warna agak merah terus hilang gitu," katanya.
Aryo bilang, baru 2 bulan ini menekuni hobi astrofotografi.
Dan baru kali ini ia memperoleh foto diduga meteor.
"Baru mulai sekitar 2-3 bulan belum lama-lama banget.
Tapi kalau untuk foto-foto kayak gitu memang sudah ada minat dari lama,"
ucapnya.
Saat kilatan cahaya menyerupai meteor itu melintas, bukan
hanya dia saja yang melihat. Namun, adik tingkatnya juga melihat.
Hanya saja, kamera milik adik tingkatnya tidak bisa
mengabadikan momen itu. Sementara ponsel miliknya hanya mampu memotret 1 frame
saja.
"Iya karena memang itu masuknya salah satu frame foto
saya jadi cuma satu yang berhasil ketangkap waktu itu," pungkasnya. [dhn]