WAHANANEWS.CO, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendorong penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai kegiatan strategis, salah satunya dengan mendukung pelaksanaan Chichibu Matsuri 2025 yang digelar di District Meikarta 1, Kecamatan Cikarang Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Festival budaya ini tidak hanya menjadi ajang perayaan lintas budaya, tetapi juga dimanfaatkan sebagai ruang promosi usaha masyarakat serta sarana memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.
Baca Juga:
Target Sub Pekan Imunisasi Nasional di Pemkab Bekasi Lampaui Target
Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, hadir langsung dalam festival budaya kolaborasi Jepang–Indonesia tersebut.
Kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Bekasi ini bertujuan memastikan bahwa kegiatan berskala internasional tersebut benar-benar memberikan manfaat ekonomi nyata bagi para pelaku usaha lokal, khususnya UMKM.
Chichibu Matsuri 2025 berhasil menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Baca Juga:
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemkab Bekasi Siapkan Anggaran Rp193 Miliar Bangun Ratusan Sekolah
Tingginya antusiasme masyarakat membuka peluang besar bagi pelaku UMKM Kabupaten Bekasi untuk memasarkan beragam produk unggulan, mulai dari kuliner tradisional hingga kerajinan tangan khas daerah.
“Kegiatan ini manfaatnya jelas, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bergerak, banyak masyarakat berjualan, dan pengunjung datang sehingga roda perekonomian hidup,” ujar Asep.
Selain dampak ekonomi, Asep juga menyampaikan apresiasinya kepada Lippo Cikarang Group yang telah memfasilitasi terselenggaranya perayaan budaya berskala internasional tersebut.
Menurutnya, dukungan sektor swasta sangat penting dalam menciptakan ruang kolaborasi yang mampu memberikan efek ganda bagi masyarakat.
Asep menambahkan, Kabupaten Bekasi merupakan wilayah dengan karakter multikultural, dihuni oleh masyarakat dari beragam latar belakang suku dan budaya.
Kondisi tersebut tercermin dalam pelaksanaan festival yang menampilkan berbagai unsur budaya secara berdampingan dan harmonis.
“Kabupaten Bekasi adalah tempat pertemuan berbagai budaya, dan hari ini semua menyatu, termasuk dalam ragam kuliner yang ditampilkan,” kata Asep.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa Chichibu Matsuri merupakan salah satu warisan budaya Jepang yang telah diakui oleh UNESCO.
Penyelenggaraan festival ini dinilai mampu memberikan nilai tambah, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pertukaran budaya bagi masyarakat lokal.
“Ini pertukaran budaya, Jepang punya budaya dan kita punya Betawi serta Sunda yang bisa ditampilkan bersama,” ungkap Asep.
Sementara itu, Deputi Chief Operating Officer Lippo Cikarang, Lukas Budi Setiawan, menyampaikan bahwa Chichibu Matsuri menjadi ruang perjumpaan lintas budaya yang mempertemukan tradisi internasional dengan kearifan lokal Kabupaten Bekasi.
Festival ini sekaligus menjadi etalase potensi daerah di hadapan masyarakat luas, termasuk pengunjung mancanegara.
Menurut Lukas, ketertarikan pengunjung internasional terhadap kuliner lokal seperti ketoprak dan gado-gado menjadi bukti bahwa identitas budaya Kabupaten Bekasi dapat diterima dan diapresiasi dengan baik.
“Yang terpenting dampaknya sosial dan ekonomi, ketika ekonomi tumbuh lingkungan sekitar ikut hidup,” tegas Lukas.
Melalui penyelenggaraan Chichibu Matsuri 2025, diharapkan promosi budaya dan pemberdayaan UMKM dapat berjalan beriringan, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan sekaligus memperkuat citra Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang terbuka, inklusif, dan berdaya saing.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]