WahanaNews.co | Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Papua memicu banjir di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Nabire.
Selain hujan, meluapnya Sungai Mantembu, Kali Dingin, Kali Wanggar dan Kali Yaro, juga mendorong terjadinya banjir pada Selasa (14/9/2021) pagi.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Yapen menginformasikan, terdapat dua distrik yang terdampak, yakni Kp Imandoa, Kp Manaini, Kp Rawa Gang 1, Kp Cina Tua di Kelurahan Serui Kota, dan Kp Bawai di Kelurahan Tarau, Distrik Yapen Selatan dan Distrik Anotaurei.
Selain banjir, peristiwa ini juga mengakibatkan dua unit rumah longsor di Kp Imandoa.
Sedangkan BPBD Kabupaten Nabire mencatat, 1.050 KK yang berada di Distrik Yaro terdampak bencana banjir.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
"Yaro 1 (Jaya Mukti) sebanyak 250 KK terdampak, sedangkan Yaro 2 (Makmur) sebanyak 250 KK terdampak," ujar Pusdalops BPBD Kabupaten Nabire, Medy Tanopa, melalui pesan singkat, Selasa (14/9/2021).
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, ketinggian muka air berkisar 40-200 cm.
Kondisi ini menyebabkan akses jembatan menuju Desa Parauto di Kabupaten Nabire pun terputus.
Pihaknya sudah mengerahkan perahu karet untuk melakukan pendataan dan koordinasi penanganan bencana banjir.
"Karena akses jembatan putus, kami berusaha menyeberang dengan peralatan perahu karet," jelas Medy.
Kondisi cuaca terkini di lapangan terpantau berawan mendung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan informasi mengenai prakiraan musim hujan untuk Papua, yang diprediksi terjadi pada September-November.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiagaan terhadap potensi cuaca yang memicu bencana hidrometeorologi.
Seperti, banjir, tanah longsor dan angin kencang. Masyarakat juga dapat memantau potensi bencana di wilayah sekitar melalui InaRisk. [qnt]