WahanaNews.co | Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin mewabah. Di Sumedang, dalam kurun waktu sebulan, sebanyak 347 orang di Sumedang terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu.
Jumlah tersebut terhitung dari Januari hingga Februari 2022. Dari jumlah tersebut, 7 di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
"Dari 347 yang terjangkit DBD, ada 7 orang dinyatakan meninggal. Namun pada kebanyakan, masyarakat yang terjangkit merupakan warga yang berada di luar daerah dan kembali ke Sumedang dalam keadaan sudah terinfeksi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Reny K Anton saat dikonfirmasi di Pendopo IPP Setda Kabupaten Sumedang, Rabu (9/2/2022).
Menurut kajian dari Dinkes Kabupaten Sumedang, kata Reny, 7 orang yang meninggal karena terjangkit DBD ini dikarenakan terlambat mengakses pelayanan kesehatan.
"Jadi menunggu dulu penyakitnya parah, baru mendatangi ke layanan kesehatan dan akhirnya tidak tertolong," ujar Reny.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Untuk mengantisipasi itu, lanjut Reny, pihaknya sudah meminta puskesmas di kecamatan masing-masing menggiatkan masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).
Selanjutnya, kata Reny, mulai minggu depan pihaknya akan memulai satu akselerasi bagi pencatatan pelaporan, serta peningkatan bagi para petugas.
"Rencananya setiap Minggu, kita akan lakukan satu evaluasi bersama seluruh petugas, bagaimana meningkatkan lagi atau menggali lagi pelacakan dan deteksi dini DBD ini," ungkap Reny.