Teh Novi pun diantar warga menuju ke rumah Arya.
Saat sampai di rumah Arya, ia pun masih bisa menjawab saat ditanya siapa namanya.
Baca Juga:
Hadir di Perbatasan Jabar-Jateng, ‘Abdi Nagri Nganjang Ka Warga’ Disambut Antusias Warga
Namun Arya tampak gemetar seperti ketakutan.
Bahkan Arya terus memeluk orang lain saat melihat banyak warga yang berkerumun di depan rumahnya. Menurut keterangan keluarga, Arya pernah dibawa berobat ke rumah sakit, namun kondisinya masih seperti itu.
Ibu Arya menjelaskan awal mulanya Arya mengamuk karena kondisi ekonomi keluarga yang sedang menurun. Arya memiliki handphone yang dibeli dari hasil menabungnya sendiri. Karena memiliki 3 orang anak dan kebutuhan lain, sang ibu terpaksa menjual handphone Arya meskipun sudah meminta izin kepadanya. Namun setelah dijual, Arya justru mengamuk.
Baca Juga:
Lestarikan Budaya, Pemkot Cirebon Manfaatkan Lagu Legendaris “Warung Pojok”
Arya dikenal sebagai anak yang pendiam dan suka menyendiri saat di sekolah. Lambat laun, Arya mulai sering mengamuk dan merusak barang-barang, meski tidak pernah mengungkapkan keinginannya. Bahkan ia pernah kabur sampai ke Kuningan. Ada rekaman Arya mengamuk dan berteriak ingin mati.
Sebelumnya, Arya adalah anak yang penurut, rajin salat, dan sering mengaji. Kini Arya mengikuti Novi untuk menjalani pengobatan atas kondisi gangguan jiwanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.