WAHANANEWS.CO, Jakarta – Jika muncul desakan dari masyarakat Indonesia agar Miftah Maulana atau yang mengklaim sebagai Gus itu dicopot dari jabatan utusan khusus presiden, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR Jazilul Fawaid menilai sah-sah saja.
Jazilul menilai desakan tersebut sebagai bentuk kegeraman masyarakat terhadap Miftah alias Ta'im yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji di Magelang dalam suatu acara.
Baca Juga:
Prabowo Makan Malam Bersama Presiden ke-7 RI Jokowi di Kertanegara
"Setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya, kita nggak bisa melarang," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/12) merespons apakah wajar ada desakan Miftah dicopot.
Lebih lanjut, Jazilul mengatakan tindakan Miftah mengolok-olok Sunhaji itu sudah melewati batas meski diklaim sekadar guyonan.
"Kebablasan, kebablasan, makanya saya lebih baik Gus Miftah datang sajalah, bertemu dengan keluarganya," tutur dia.
Baca Juga:
Prabowo Tanggapi Pengunduran Diri Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Di sisi lain, Jazilul menilai tindakan Miftah itu tidak sesuai dengan prinsip dan nilai yang dipegang oleh Presiden Prabowo Subianto soal pedagang kecil. Ia mengatakan Prabowo selalu memuliakan orang-orang miskin dan berupaya menaikkan taraf hidup mereka.
"Sementara ada orang dekatnya yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan. Ya buat pelajaran lah buat Gus Miftah dan kita semuanya," tutur dia.
Momen Miftah mengolok-olok penjual es teh itu terjadi saat acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu. Miftah, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji itu juga berkata kasar kepada pedagang tersebut.