WahanaNews.co | Ratusan rumah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (15/7/2022) malam.
Ratusan rumah itu tersebar di sejumlah blok di Desa Bongas Wetan, Kecamatan Sumberjaya, seperti di blok Ahad dan blok Senin.
Baca Juga:
Gelar Customer Gathering, PLN Sumedang Bersinergi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Ketinggian air saat banjir bervariasi, antara 30 sampai 70 cm atau selutut orang dewasa.
Salah satu warga yang dimintai keterangan, Dio Tri Poetro (21) mengatakan, banjir yang menerjang desanya sudah kerap terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi.
Menurutnya, banjir disebabkan adanya kali yang melintasi Desa Bongas Wetan meluap.
Baca Juga:
Majalengka Miliki Desa Wisata yang Masuk Deretan 75 Terbaik se-Indonesia
"Banjir meluap hingga ke jalanan utama di Desa Bongas Wetan dan masuk ke rumah-rumah."
"Kalau di RT saya RT.010 itu hingga 6 rumah lebih itu di sekitar saya, yang pasti kena dampaknya hampir 100 rumah lebih di Blok Ahad dan Blok Senin dikarenakan meluapnya debit air semakin tinggi jadi dari kali (hawangan) masuk ke rumah dan gang-gang kecil," ujar Dio, Sabtu (16/7/2022).
Dio mengatakan, hujan sendiri terjadi sejak Jumat malam sampai Sabtu pagi.
Banjir, jelas dia, mulai merendam pemukiman pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kata Dio, selain hujan terus terjadi, meluapnya kali tersebut disebabkan kondisi kali yang terbilang kecil.
Sehingga, tak bisa menampung debit air yang makin banyak.
Selain itu, terdapat sejumlah bangunan di atas kali menjadi faktor lainnya.
"Hujan dari semalam sampai pagi jam 08.00, jadi debit air di kali itu makin tinggi. Bisa jadi juga, daerah hulu nya juga hujan deras."
"Nah selain debit air deras, air keluar juga disebabkan adanya bangunan-bangunan di atas kali seperti jembatan yang dipergunakan buat garasi mobil. Kan seharusnya di atas kali jangan dibangun bangunan yang permanen kan," ucapnya.
Sehingga, ia pun berharap, pemerintah bisa lebih memperhatikan dan mengantisipasi agar kemudian hari tak lagi terjadi banjir.
Seperti, melakukan pengerukan dan memperlebar kali tersebut.
"Harapan dari kami buat pemerintah, ya bagaimana mengantisipasi biar tidak terjadi lagi banjir dan ada pengerukan di kali (hawangan) dan diperlebar ataupun dibongkar bangunan-bangunan yang di atas kali seperti garasi mobil, jembatan yg terlalu pendek, itukan di atas kali tidak seharusnya dibangun bangunan permanen kan," jelas dia.
Sementara, banjir mulai surut dan tak lagi menggenangi rumah warga sekitar pukul 14.30 WIB.
Warga pun saat ini tengah membersihkan material yang terbawa banjir ke dalam rumah. [rsy]