WahanaNews.co | Dinas Pertanian Provinsi Banten meminta petani agar mengoptimalkan pembuatan dan penggunaan pupuk organik.
Hal ini dikarenakan kuota pupuk bersubsidi, khususnya jenis NPK, untuk Provinsi Banten pada 2023 ini hanya mencukupi 47 persen dari kebutuhan.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
"Dengan kekurangan yang diterima petani ini, kami harus kompensasikan dengan pupuk organik," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchiddi Serang, Kamis (26/1/2023).
Namun demikian, kata dia, permasalahan di lapangan menunjukkan bahwa pemakaian pupuk organik di kalangan petani juga sangat beragam.
Untuk itu, kata dia, saat ini pihaknya tengah menggalakkan satu jenis pupuk organik bernama Biosaka.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Dilansir dari Republika, menurutnya, pupuk organic Biosaka ini memiliki keunggulan dalam menangani hama dan dalam hal efisiensi pemakaiannya.
"Kami sedang galakkan biosaka, menangani hama, dan efektivitasnya dibanding pupuk kimia," kata Agus.
Diungkapkan Agus, kebutuhan pupuk subsidi jenis NPK di Banten tahun ini sebanyak 120 ribu ton karena setiap satu hektarenya dibutuhkan sedikitnya 3 kuintal pupuk NPK. Sementara alokasinya dari pemerintah pusat hanya 56 ribu ton.