WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jalan utama di kawasan Maninjau berubah menjadi lautan lumpur setelah Sungai Muaro Pisang meluap dan menutup total akses penghubung Bukittinggi–Lubuk Basung, memaksa aktivitas warga terhenti mendadak pada Minggu (28/12/2025).
Jalur vital Bukittinggi–Lubuk Basung di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lumpuh total setelah luapan Sungai Muaro Pisang membawa lumpur dan batu hingga menutup badan jalan.
Baca Juga:
Atasi Isolasi Korban Bencana Alam, Rangka Jembatan Tiba di Nagan Raya Aceh
Ruas jalan tersebut tak dapat dilalui kendaraan karena material banjir menumpuk tebal dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
"Jalan tidak bisa dilalui kendaraan karena badan jalan tertutup material lumpur," kata Kapolsek Tanjung Raya AKP Muzakar kepada wartawan, Minggu (28/12/2025).
Luapan sungai dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu (27/12/2025) malam yang mengguyur wilayah Maninjau dan sekitarnya.
Baca Juga:
"Ingin Natal Terang, Warga Sibio Bio Tunggu Realisasi 'Mimpi Sinar PLN' Pasca Bencana"
Hingga kini, personel kepolisian bersama BPBD, TNI, dan warga setempat masih melakukan pembersihan material lumpur dan bebatuan dari badan jalan.
Sebagai langkah pengamanan, pengendara yang hendak melintas di jalur tersebut diminta untuk menunda perjalanan sementara waktu.
"Untuk sementara kita minta pengendara yang hendak ke Bukittinggi maupun ke Lubuk Basung lewat jalur ini menunda perjalanannya," ujar Muzakar.
Imbauan tersebut disampaikan untuk mencegah kemacetan panjang dan risiko kecelakaan selama proses pembersihan berlangsung.
Harapan disampaikan agar akses jalan segera kembali normal setelah material banjir berhasil disingkirkan seluruhnya.
"Kita berharap material lumpur ini segera bersih sehingga akses jalan bisa dilalui lagi," katanya.
Sebelumnya, banjir bandang juga sempat menerjang kawasan Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Kamis (25/12/2025) siang.
Peristiwa tersebut dipicu oleh meluapnya Sungai Batang Aia Pisang akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Luapan sungai membawa air bercampur lumpur dan material bebatuan yang masuk ke kawasan permukiman warga.
Puluhan rumah warga di Jorong Pasar, Nagari Maninjau, terdampak genangan lumpur akibat banjir bandang tersebut.
Selain merendam permukiman, banjir juga mengganggu ruas jalan penghubung antardaerah dan aktivitas masyarakat.
"Air disertai material lumpur berbatuan mengenai sekitar puluhan rumah di Jorong Pasar Maninjau dan termasuk jalan penghubung Lubuk Basung-Bukittinggi," ujar Camat Tanjung Raya Al Hafid.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini].