WahanaNews.co | Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan daerahnya
memperoleh alokasi jatah oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 maupun
non-Covid sebanyak 47,6 ton sehari.
Hal itu disampaikan Sultan usai mengikuti rapat koordinasi
bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Pandjaitan, membahas masalah kelangkaan oksigen di DIY, Minggu
(4/7) petang.
Baca Juga:
BNNP DIY Ungkap Jaringan Pengedar Ganja Medan-Yogyakarta dengan Modus Selai Roti
Sultan mengatakan hasil rapat memutuskan Pemerintah Pusat
sepakat mengalokasikan jatah oksigen rumah sakit rujukan penanganan Covid-19
maupun reguler di DIY dengan kapasitas lebih dari biasanya.
"[Dialokasikan] 47,6 ton," kata Sultan di Kompleks
Kepatihan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/7).
Sultan menjelaskan, rata-rata kebutuhan oksigen di rumah
sakit rujukan Covid maupun bukan di wilayahnya hanya berkisar 20 ton per hari.
Namun, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan membuat pemakaiannya
naik lebih dari dua kali lipat seharinya.
Baca Juga:
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kenalkan Sejarah dan Nilai Tanah Kesultanan Lewat Pameran
"Pikiran saya 47 (ton oksigen) itu sebagai suatu dasar
antisipasi daripada kekurangan, jangan sampai kekurangan," ucapnya.
Masalah kelangkaan oksigen, menurut Sultan, dialami seluruh
27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY. Salah satunya, RSUP Dr
Sardjito yang bahkan sampai harus mengajukan permohonan dukungan oksigen ke
Kementerian Kesehatan, Sabtu (3/7) kemarin.
Persoalan kelangkaan oksigen di RSUP Dr Sardjito berimbas ke
penanganan pasien Covid-19 yang pada akhirnya harus disokong dengan pemakaian
tabung oksigen cadangan milik rumah sakit dan Polda DIY.