WahanaNews.co |
Ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) makin menipis.
Keadaan ini terjadi akibat ada lonjakan
permintaan setelah jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan terus
bertambah.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun
Setyaningastutie, mengatakan, sejak tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit
Covid-19 mencapai 60 persen, distributor tabung oksigen sudah diminta
meningkatkan pasokan.
Namun, jumlah tabung oksigen masih belum
mencukupi kebutuhan seluruh pasien.
"Karena permintaan tiga kali lipat ya,
jadi semakin cepat habis," sebut Pembajun, saat dihubungi wartawan, Selasa
(22/6/2021).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Pembajun mengatakan, sudah ada upaya untuk
mengatasi menipisnya ketersediaan tabung oksigen.
Distributor yang biasa memasoki tabung oksigen
ke rumah sakit di DIY sudah diminta agar memenuhi permintaan.
"Minggu lalu, Ketua Satgas Covid-19
bertemu salah satu distributor yang bisa dibilang dominan di beberapa rumah
sakit. Mereka sudah diparingi dawuh
(perintah) untuk bisa mencukupi kebutuhan itu, minimal 80 persenlah, kita enggak minta 100 persen," katanya.
Lebih lanjut, Pembajun berharap, warga DIY
selalu mawas diri dan selalu menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas
sehari-hari.
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan juga
diimbau tidak langsung meminta dirinya dirawat di rumah sakit.
"Pergilah ke puskesmas dulu jangan
langsung ke rumah sakit," kata Pembajun. [qnt]