WAHANANEWS.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bekerja sama dengan Pusat Pencak Silat Aliran Cimande (PPSAC) menyelenggarakan Festival dan Kejuaraan Pencak Silat Cimande tingkat kabupaten.
Acara tersebut berlangsung di Padepokan Silat Cimande, Kecamatan Caringin, pada 6 September 2025.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Gelar Gebyar Layanan Publik 80 Jam Nonstop, Sasar Rekor MURI
Kejuaraan ini memperebutkan Piala Bergilir Bupati Bogor, sekaligus ditutup dengan kegiatan budaya berupa sarasehan dan ritual tradisional Ngabungbang 14 Mulud khas Cimandean.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan bahwa silat Cimande adalah warisan budaya yang sangat penting bagi daerahnya.
Ia menyebut Cimande sebagai salah satu aliran pencak silat tertua di Indonesia, yang sudah dikenal sejak abad ke-16 hingga 17.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Gelar Operasi Pasar di Cileungsi, Dipimpin Wabup Jaro Ade
“Tentu kami bangga, Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah yang melahirkan salah satu beladiri silat tertua di Indonesia, yakni Silat Aliran Cimande yang tercatat sudah ada sejak abad ke-16 hingga 17 Masehi. Sebab itu menjaga dan merawatnya sudah menjadi tanggung jawab kami selaku pemerintah daerah,” ujarnya.
Rudy menyatakan bahwa kejuaraan ini adalah bagian dari langkah pemerintah daerah dalam mengenalkan dan merawat eksistensi silat Cimande, khususnya di kalangan generasi muda.
Ia juga berharap agar silat Cimande bisa menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah wilayah Bogor.
“Kami menginginkan silat Cimande yang merupakan budaya dan beladiri asli Kabupaten Bogor bisa dipelajari semua generasi. Nanti guru dari Cimande bisa mengajarkan siswa di sekolah. Selain untuk beladiri, silat Cimande juga bisa disebut kegiatan olahraga dan olahrasa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” tambahnya.
Untuk mendorong partisipasi masyarakat, acara ini turut menghadirkan sarasehan budaya yang menyoroti sejarah panjang dan prestasi silat Cimande di tingkat nasional maupun internasional.
Pelaksana tugas Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menjelaskan bahwa festival ini telah menjadi agenda rutin tahunan dalam kalender budaya daerah.
“Tahun ini selain piala dan piagam penghargaan, pemenang juara umum juga berhak mendapatkan satu set gamelan gendang penca, sebagai bentuk apresiasi Pemkab Bogor terhadap pelestarian seni pencak silat. Silat Cimande sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda yang diakui dunia. Inilah bentuk nyata komitmen Pemkab Bogor menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah masyarakat,” kata Ria.
Sementara itu, Ketua Panitia acara, Syis Wahyudi, menambahkan bahwa kejuaraan tahun ini terasa spesial karena untuk pertama kalinya mempersembahkan Piala Bergilir dari Bupati Bogor.
Sebanyak 246 pesilat dari berbagai perguruan di Bogor Raya hingga Sukabumi turut berlaga dalam sembilan kategori khas silat Cimande, mulai dari tunggal, rampak, hingga adu bincurang dan tradisi kelid.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas dukungan Bupati Bogor serta Pemkab Bogor yang begitu peduli terhadap pelestarian budaya Cimande,” ucap Syis.
Ia menilai bahwa festival ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Kabupaten Bogor sebagai pusat lahir, tumbuh, dan berkembangnya silat Cimande, serta upaya untuk mengangkatnya ke pentas budaya global.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]